Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rhenald Kasali
Guru Besar Manajemen

Akademisi dan praktisi bisnis yang juga guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejumlah buku telah dituliskannya antara lain Sembilan Fenomena Bisnis (1997), Change! (2005), Recode Your Change DNA (2007), Disruptions, Tommorow Is Today, Self Disruption dan The Great Shifting. Atas buku-buku yang ditulisnya, Rhenald Kasali mendapat penghargaan Writer of The Year 2018 dari Ikapi

Pemimpin dengan Masa Kanak-kanak yang Belum Selesai

Kompas.com - 09/05/2017, 10:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin


“If you cannot lead your self, you cannot drive others”

Kalimat itu ada di dalam buku Self Driving. Mudah-mudahan Anda pernah membacanya.

Hari-hari ini saya “bolak-balik” menjelajahi dua-tiga benua yang saling berhubungan.

Satu benua saya amati dari apa yang tengah dikerjakan istri saya, yaitu dunia kanak-kanak. Satu benua lagi ada dalam genggaman saya sehari-hari, yaitu dunia orang dewasa, para mahasiswa dan eksekutif.

Satu benua lainnya kita saksikan di televisi dan social media, yaitu dunianya para politisi, para pejabat publik dan para pengamat.

Tiga benua itu mewakili tiga zona waktu yang sama-sama kita jalani: The Past, The Present dan The Future.

Orang-orang tua yang sedang menari-nari di panggung politik telah berada dalam zona waktu “The Future” bagi kaum muda. Tetapi prilaku mereka mencerminkan "the past" yang mereka lewati.

Sementara di kampus, saya membimbing mereka yang masih hidup di hari ini dan memiliki keduanya (The Past & The Future). Apakah The Future keduanya sama? Rasanya tidak.

Di panggung politik maupun bisnis, orang-orang tua, sejatinya kaya masalalu, namun miskin masa depan. Dan sebaliknyalah kaum muda yang miskin pengalaman.

Masa Kecil Harus Selesai

Anda, saya, para mahasiswa dan anak-anak TK sama-sama melewati masa kecil. Dari ketidakteraturan menjadi sebuah keteraturan.

Kita semua melewati fase itu, dididik meregulasi diri karena hidup ini ada budaya, dan ada aturannya untuk menjadi bangsa yang unggul. Pandai saja tak cukup, harus ada kecerdasan diri untuk menggunakan kepandaian itu.

Tak pelak sebagai manusia kecil kita pernah menjadi sosok yang tak beraturan. Bicara sesuka isi hati, bermain sepanjang waktu, bercanda, maunya menang sendiri, saling mengejek dan mengadu domba, kalau kalah ya marah-marah, suka mengambek (merajuk), senang mengancam, lari kesana – kemari, tidak fokus, tak punya arah, belum bisa mengendalikan “kuda liar” yang ada dalam pikiran dan tangan kaki kita.

Ah, di sinilah indahnya manusia. Ia adalah pembelajar yang cerdas. Ia adalah mahluk yang tak sama dengan ayah bundanya saat dilahirkan. Ia hanya menjadi mirip – mirip prilakunya kalau dididik demikian.

Beda benar dengan makhluk-makhluk mamalia lainnya, meski sama-sama memiliki otak dan perasaan. Tengok saja bayi ikan paus yang baru dilahirkan. Mereka sudah bisa berenang sama seperti induknya mengarungi samudra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com