Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Berjalan, Pemerintah Dianggap "di Atas Angin" karena DPR Karut-marut

Kompas.com - 20/10/2016, 22:44 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) M Jadiono menilai kinerja pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama dua tahun memimpin terbilang bagus.

Sebab, posisi pemerintah selalu "di atas angin". Bahkan, pemerintah berhasil menghimpun kekuatan di DPR.

Menurut Jadiono, keberhasilan itu disebabkan kinerja pemerintah yang baik, saat DPR disibukkan dengan urusan internalnya.

"Tahun pertama pemerintahan, DPR karut-marut. Sibuk, ada fraksi-fraksi sengketa berebut pimpinan alat kelengkapan dewan," ujar Jadiono dalam sebuah diskusi di bilangan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2016).

"Sehingga, kekritisan DPR kepada Presiden dipertanyakan, karena DPR sibuk dengan urusan internalnya sendiri," kata dia.

Kemudian di tahun kedua, Jadiono menilai, ada progres yang ditunjukkan. Namun, tidak terlalu menonjol.

"Tahun kedua, DPR lebih baik karena kritisi Presiden. Tapi enggak signifikan juga," kata dia.

Bahkan, kata Jadiono, yang terjadi justru sejumlah partai yang awalnya berseberangan kini menjadi pendukung pemerintah.

Pengkritisan oleh fraksi oposisi terhadap presiden dan wakilnya, semakin sedikit jumlahnya.

"Ada muncul ide-ide sikap politik dari beberapa partai yang semula ada di seberang pemerintah menjadi berubah mendukung pemerintah," kata dia.

Ia mengatakan, kinerja bagus pemerintah juga dibuktikan dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"BPK selalu sampaikan laporan pada DPR setiap semester atau akhir tahun. BPK tidak memberi pendapat atau disclaimer terhadap laporan keuangan empat lembaga," kata dia.

Selain itu, kata dia, pengawasan atas kebijakan pemerintah dilakukan oleh panitia kerja dan panitia khusus. Namun, penilaiannya juga selalu meningkat baik.

"Panja dari tahun ke tahun naik. DPR pernah bentuk Pansus Pelindo. Itu gagah berani karena minta berhentikan Rini Soemarno (Mantan Menteri BUMN), tapi Presiden juga kurang merespons," kata Jadiono.

"Presiden di atas angin. Sedangkan DPR berada di bawah Presiden karena enggak banyak mengawasi," ucapnya.

Kompas TV Jelang 2 Tahun Jokowi-JK, Pemberantasan Pungli Mencuat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com