Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2016, 12:07 WIB

Dalam perspektif politik lokal, DKI Jakarta hanya merupakan satu dari 34 provinsi di Indonesia, tetapi dalam urusan pilkada pemberitaan media sangat gencar.

Semakin mendekati batas akhir pendaftaran (21 September 2016), perhatian masyarakat semakin tersedot, terlebih akhir-akhir ini disuguhi kisah politik cinta segitiga yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Megawati, dan vokalis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Narasi cinta platonik, Amor Platonicus, sebatas merawat relasi afektif dan saling rasa merasakan kenyamanan berkomunikasi, memberikan semangat, tidak menjurus lebih jauh dari persahabatan.

Namun, kerumitannya mencapai tingkat kekusutan yang jika tak segera diurai, tidak hanya merugikan mereka yang terlibat, tetapi bahkan merugikan rakyat.

TRIBUNNEWS / DANY PERMANA Peneliti CSIS J Kristiadi memberikan keterangan usai mengikuti acara rilis survei opini publik 'Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Gubernur dan DPRD DKI Jakarta' yang digelar CSIS di Jakarta, Kamis (12/3/2015). Hasil survei tersebut menunjukkan, dalam rentang nilai 1-10, apresiasi warga Jakarta terhadap kinerja Ahok sebesar 6,34 dan DPRD DKI Jakarta hanya mendapat 5,96.
Sebab, yang dipersengketakan adalah strategi dan siasat merebut hati rakyat agar memilih calon pasangan yang mampu mewujudkan kebahagiaan bersama.

Pertalian politik cinta segitiga jika diurai secara individual adalah sebagai berikut.

Pertama, relasi afektif antara Megawati dan Ahok adalah hubungan antara ibu dan putranya.

Ia tahu anaknya bengal dan adatnya keras, tetapi jujur dan mampu bekerja keras, sopan, hormat, dan takzim kepadanya.

Selain itu, intuisi politik Megawati yang tajam, melalui bahasa tubuh serta ekspresi verbalnya, meskipun sangat irit, memberikan isyarat dia ingin mencalonkan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada 2017.

Gerak sentrifugal kian eksplisit karena Ahok, yang semula ingin maju lewat mekanisme perseorangan, akhirnya memutuskan melalui jalur partai politik.

Pilihan Megawati bukan karena elektabilitas Ahok, melainkan karena tingkat kepuasan publik tinggi terhadap kinerjanya.

Beberapa hasil survei, Charta Politika, Maret 2106; Populi Centre; dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Juni 2016; tingkat kepuasan politik di atas 70 persen. Tingkat elektabilitas Ahok top of mind mendekati 40 persen, jauh melampaui tingkat elektabilitas kandidat lain.

Kedua, pertalian antara kader PDI-P dan Megawati bersifat struktural dan hierarkis. Namun, karena Megawati adalah tokoh karismatik, relasi keduanya melampaui batas formal organisatoris, terutama karena naluri keibuan Megawati sangat kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com