Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2016, 12:07 WIB

Relasi itu bagai pisau bermata dua, dapat menjalin hubungan erat antara kader dan pimpinan tertinggi partai sehingga mereka amat loyal, tetapi dapat pula menjurus pada kultus individu.

Gejala kedua semakin disadari sehingga mulai dirasakan upaya melakukan transformasi kepemimpinan yang karismatik menjadi demokratis.

Ketiga, relasi Ahok dengan vokalis PDI-P dapat ditelusuri dari perseteruannya mengenai masalah penyusunan APBD DKI Jakarta 2016, Rumah Sakit Sumber Waras, retribusi pengusaha dalam pembangunan reklamasi, dan sebagainya.

Dalam berbagai kasus itu, keterlibatan beberapa oknum DPRD DKI Jakarta sangat menonjol. Akibatnya, persepsi publik terhadap kredibilitas lembaga wakil rakyat itu makin kedodoran.

Hubungan rumit

Hubungan makin rumit karena Ahok dan PDI-P bersaing merebut kasih sayang Megawati. Ahok merebut simpati Megawati dengan menunjukkan kerja keras mewujudkan kesejahteraan warga.

Sementara kader PDI-P memikat Megawati dengan alasan menjaga marwah, kehormatan, dan martabat partai yang telah dilecehkan Ahok karena maju lewat jalur perseorangan.

Padahal, sejak Pilkada 2102, Ahok dan Joko Widodo didukung PDI-P, masing-masing sebagai calon wakil gubernur dan gubernur.

Akhir-akhir ini kritik para vokalis PDI-P terhadap Ahok dapat melampaui batas kewajaran. Alih-alih memikat Megawati, mereka justru bisa dianggap membangkang atau merongrong wibawa ketua umum.

Sebab, Megawati beberapa kali mengingatkan kadernya agar tidak meributkan pencalonan Ahok dan Djarot. Namun, imbauan itu ternyata tidak mempan, bahkan dirasakan semakin meninggi intensitasnya.

Pernyataan yang kelewatan justru dapat merugikan mereka karena ujaran itu mengekspresikan rasa frustrasi, iri, dengki, serta rasa tak berdaya (ressentiment syndrom).

Dalam perspektif Chantal Mouffe sebagaimana dikutip Mark Wenman, Agonistic Democracy: Constituent Power in The Era of Globalisation (2013), perilaku itu terjebak dalam spirit antagonisme, kompetitor politik dianggap musuh (mutually hostile destructive), bukan semangat agonisme yang menganggap kompetitor sekadar lawan politik (constructive forms of rivalry).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com