Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan TNI, Polri, dan BNN Terhadap Haris Dianggap Tidak Relevan

Kompas.com - 06/08/2016, 21:33 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum akademisi #KamiPercayaKontras, menilai, aduan yang dilaporkan oleh TNI, Polri, dan BNN ke Bareskrim Mabes Polri terhadap Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar tidak relevan.

Haris dilaporkan karena diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Nomor 11 tahun 2008 dengan melakukan pencemaran nama baik setelah menyampaikan cerita keterlibatan oknum TNI, Polri, dan BNN dalam peredaran narkotika.

Haris mengaku mendapat cerita itu dari Freddy Budiman, gembong narkoba yang sudah dieksekusi mati. Tri Agus Susanto perwakilan dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa, Jogjakarta menjelaskan bahwa apa yang disampaikan haris itu merupakan sebuah informasi yang seharusnya ditidaklajuti, bukan justru dilaporkan.

Selain itu, lanjut dia, yang membeberkan cerita Freddy Budiman juga jelas, yakni Haris Azhar, aktivis HAM dari Kontras. Kecuali, pihak yang menyampaikan serta apa yang disampaikannya itu tidak jelas dan tidak berdasarkan fakta.

"Jadi mana yang disebut dengan pelanggaran Undang-Undang ITE, jadi tidak relevan karena informasi apapun, seharusnya ditindaklanjuti," ujar Tri di kantor Sekretariat Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8/2016).

"Tidak mungkin orang yang jelas seperti Haris Azhar melakukan sesuatu yang dikaitkan atau disebut dengan pencemaran nama baik dengan nama besar Kontras menggadaikan namanya dengan hal-hal yang tidak substansial. Jadi, tidak tepat disebut disebut dengan pelanggaran undang-undang ITE," tambah dia.

Ia menerangkan, pada dasarnya, seseorang dalam memberikan informasi itu juga tidak melulu harus sudah ada bukti, tapi bisa bermula dari indikasi.

"Bisa yang mencari bukti adalah aparat penegak hukum, karena indikasinya sudah disampaikan," kata dia.

Maka dari itu, lanjut Tri, testimoni uang disampaikan Haris terkait curhatannya Freddy itu dijadikan informasi bahwa ada oknum di dalam lembaga-lembaga tersebut yang "bermain" dan itu merupakan indikasi.

"Maka oleh Haris dari omongan Freddy Budiman menjadi tugas BNN TNI Polri untuk mencari, kalau melaporkan itu reaktif, berlebihan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com