Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Menteri Diminta Jokowi Tetap Ada di Jakarta, "Reshuffle" Sudah Dekat?

Kompas.com - 26/07/2016, 07:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Kompas TV Semua Menteri Diperintahkan Tak Keluar Jakarta

"Akhirnya semua menteri diajak bicara, ngobrol dengan Presiden, apa target, apa masalahnya. Itu saja," ujar dia. 

Pernyataan Pratikno soal imbauan kepada menteri untuk tidak keluar Jakarta merupakan hal yang biasa, bertolak belakang dari informasi yang dihimpun Kompas.com dari beberapa orang di lingkungan Istana.

Mereka mengatakan, baru kali ini Jokowi mengeluarkan imbauan seperti itu menjelang sidang kabinet paripurna. Yang menarik, sidang kabinet paripurna biasanya diselenggarakan pada pekan pertama setiap bulannya, tetapi kali ini digelar di akhir bulan.

(Baca: Tiga Partai Berpeluang Dapatkan Kursi Mendes Jika Ada "Reshuffle")

Kedua, para menteri sudah terbiasa pasti hadir dalam rapat akbar semacam itu sehingga seharusnya tidak perlu lagi ada pemberitahuan kepada para menteri untuk tidak diperbolehkan keluar Jakarta lantaran ada sidang kabinet paripurna.

Mereka pun menebak-nebak, mungkin ini adalah sidang kabinet paripurna "luar biasa". Bisa jadi berujung pada perombakan kabinet.

Jokowi tertawa

Sang Presiden pun bereaksi atas sejumlah spekulasi yang berkembang. Soal ini, Jokowi hanya tertawa ketika ditanya soal imbauan itu. Tertawanya semakin menjadi ketika disebut bahwa imbauan itu dikait-kaitkan dengan reshuffle.

Setelah puas tertawa, Jokowi menjelaskan bahwa informasi imbauan itu biasa disebarkan kepada seluruh menteri menjelang sidang kabinet paripurna. 

"Pasti disampaikan seperti itu jangan sampai ada yang tidak ikut. Mengingatkan saja," ujar Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo yang ditayangkan Kompas TV, Senin. 

Sementara tentang kabar reshuffle sendiri, Jokowi tidak menjawab lugas. Ia hanya mengatakan, kinerja pembantu Presiden memang sebaiknya dievaluasi secara berkala. 

(Baca: Kursi Menteri Desa Digoyang, PKB Meradang)

"Kalau tidak ada evaluasi bagaimana kita menilai program, menilai pekerjaan seseorang. Harus dilakukan evaluasi kinerja. Itu biasa kita lakukan. Setiap bulan kita lihat, setiap tiga bulan kita lihat, setiap seminggu kita lihat," ujar Jokowi. 

Salah satu yang sangat paling didengar Jokowi terkait kinerja para menterinya, yakni suara rakyat.  Bagi Jokowi, penilaian masyarakat atas kinerja menterinya sangat obyektif dan terukur. Pasalnya, masyarakatlah yang paling merasakan kerja pemerintah. 

"Iya, seperti sekarang hasil survei terakhir yang diapresiasi publik berkaitan pembangunan infrastruktur, pembangunan kesehatan. Yang lain masih perlu diperbaiki semuanya," ujar Jokowi. 

(Baca: Istana: Evaluasi Menteri Belum Tentu Berujung "Reshuffle" Kebinet)

Lantas, Budiman bertanya, "hasil evaluasi itu berujung pada apa?"

"Ya hasil evaluasi kan jadi rapor," jawab Jokowi. 

"Terus?" Budiman kembali bertanya. 

"Ya rapor kan jadi evaluasi," Jokowi tertawa atas kalimatnya yang ia bolak-balik sendiri.

Jokowi pun mengingatkan, para menteri tidak usah terlalu pusing dengan isu reshuffle. Sejak Jokowi melantik mereka, ia sudah berpesan untuk 'kerja, kerja, kerja'. Tidak ada yang lain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com