Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Duga Ada yang Provokasi Cak Imin soal Rebutan Kursi Mendes

Kompas.com - 07/04/2016, 15:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno membantah partainya ingin merebut kursi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang kini dijabat kader Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Jafar.

Ia pun tidak mengetahui alasan Ketua Umum PKB Muhamimin Iskandar marah kepada PDI-P.

Menurut dia, ketika PDI-P mengevaluasi kinerja Kabinet Kerja, pihaknya tidak pernah menyasar kementerian tertentu. Evaluasi tersebut dilakukan terhadap seluruh kinerja kementerian yang menjadi pembantu Presiden.

"Marwan Jafar ini teman saya, menteri lain juga teman kami. Menurut PDI-P, membangun sinergi lebih baik daripada rivalitas kursi," kata Hendrawan saat dihubungi, Kamis (7/4/2016).

Hendrawan menduga ada hal lain yang membuat Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, marah kepada PDI P.

"Mungkin diprovokasi lingkaran satunya. Dan ingat, reshuffle itu hak prerogatif Presiden," kata dia.

Sebelumnya, Muhaimin dikabarkan sedang meradang. Hal itu menyusul adanya dugaan bahwa PDI-P tengah mengincar kursi Menteri Desa. (Baca: Muhaimin Tidak Terima Kursi Menteri Desa Diincar)

Menurut Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan, ada upaya sistematis yang sedang dilakukan PDI Perjuangan guna merebut posisi tersebut. Salah satunya dengan cara mengukur profesionalisme kinerja menteri.

"Cak Imin nggak terima. Itu bukan cuma urusan menteri, tetapi marwah partai," kata Daniel di Kompleks Parlemen, Rabu (6/4/2016).

(Baca: PKB Sebut Ada Parpol Koalisi yang Hasut Presiden untuk Rebut Posisi Menteri Desa)

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Krityanto, sebut Daniel, telah menghubungi Sekjen PKB Abdul Kadir Karding untuk meluruskan informasi yang beredar.

Meski membantah, PKB tetap melihat ada upaya untuk merebut posisi Menteri Desa.

"Kemendes saja yang mereka incar dari awal," kata dia. (Baca: Dituduh PKB Ingin Rebut Kursi Menteri Desa, Apa Kata PDI-P?)

Kompas TV Inilah Rapor Kementerian Setahun Terakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com