Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Jadi Caketum Golkar, Indra Bambang Utoyo Dukung Munas Tanpa Surat Dukungan

Kompas.com - 26/02/2016, 19:14 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Indra Bambang Utoyo mendukung usulan agar pemilihan ketua umum Partai Golkar tak lagi menggunakan surat dukungan.

Menurut dia, hal tersebut akan meminimalisasi adanya praktik jual-beli suara untuk meminta dukungan suara terhadap kandidat calon tertentu. Kalau perlu, pemilihan dilakukan dengan masuk ke bilik pemilih.

(Baca: Calon Ketum Golkar yang Terbukti Main Politik Uang Langsung Dicoret)

"Saya mengharapkan sekali panitia nanti menyusun pemilihan dengan cara seperti itu. Tanpa surat dukungan lagi," tutur Indra di Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Usulan tersebut sebelumnya juga telah disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan wakilnya Agung Laksono.

"Sudah disampaikan bang Ical maupun mas Agung kita enggak akan pakai cara itu lagi," ujar dia.

(Baca: Maju Jadi Caketum Golkar, Indra Bambang Sutoyo Klaim Didukung Banyak Tokoh)

Hal senada juga diungkapkan Politisi Partai Golkar, Agun Gunanjar. Ia meminta agar pemilihan ketua umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional April mendatang tidak lagi menggunakan mekanisme surat dukungan. 

"Mekanisme pencalonan dan pemilihan akan terjamin jujur, transparan, akuntabel, dan demokratis tanpa menggunakan surat-surat dukungan pada saat pencalonan bakal calon," kata Agun.

Pada Munas Bali yang digelar akhir 2014 lalu, untuk ditetapkan menjadi calon ketua umum, minimal dibutuhkan surat dukungan sebesar 30 persen dari 529 suara peserta yang terdiri dari dewan pimpinan daerah tingkat I (provinsi), tingkat II (kabupaten/kota), dan organisasi sayap Golkar. 

(Baca: Politik Uang, Mana Tahan...)

Pada munas mendatang, Agun menyarankan agar dukungan 30 persen itu diganti dengan voting tertutup langsung di lokasi munas. 

Setelah ketua umum terpilih, lanjut dia, dibentuk DPP untuk lima tahun oleh ketum terpilih bersama-sama formatur yang mencerminkan kekuatan organisasi dan struktur partai agar DPP yang dihasilkan solid, mencegah timbulnya friksi, atau faksi pada kemudian hari. 

Selain itu, Agun juga menyarankan kepada peserta munas agar memilih pemimpin yang dijamin lebih bersih, lebih baik, lebih bisa diterima semua pihak, mampu mempersatukan, dan lebih menjamin, menahan, bahkan meniadakan praktik politik uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com