SOLO, KOMPAS.com - Calon ketua umum Partai Golkar, Mahyudin, mengatakan bahwa dia tidak akan bermain politik uang dalam musyawarah nasional Partai Golkar.
Jika terpilih, dia juga janji akan menumpahkan seluruh perhatiannya untuk kembali membangkitkan Partai Golkar.
Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan silaturahmi dan konsolidasi dengan ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah, Wisnu Suhardono dan seluruh pengurus DPD Tingkat II Kabupaten/Kota, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2016).
Janji itu, menurut dia, bisa dibuktikan dari keputusannya untuk memilih menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ketimbang memilih menjadi ketua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat.
"Wakil ketua MPR RI itu jabatan yang mentereng tapi duitnya enggak ada. Saya sudah berjanji pada istri kalau saya ingin jadi negarawan supaya bisa dikenang oleh anak cucu," kata Mahyudin.
Selain itu ia juga meyakinkan para pengurus DPD yang hadir bahwa dirinya memiliki rekam jejak sebagai organisatoris yang baik.
Sejak tahun 1998 Mahyudin telah memulai karirnya di Partai Golkar dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga pengurus pusat.
"Saya punya alasan karena sudah melewati berbagai jenjang organisasi. Meski usia tergolong masih muda, tapi saya terpanggil untuk membenahi partai golkar," ujarnya.
"Tahun 2008 saya terpilih menjadi ketua DPD Kutai Kartanegara melalui Musda luar biasa. Mudah-mudahan akan terpilih Ketum dalam munas luar biasa juga," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.