Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinton Bantah Pukuli Staf Ahlinya

Kompas.com - 30/01/2016, 21:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu membantah telah memukuli staf ahlinya, Dita Aditya.

Kendati demikian, Masinton mengakui adanya insiden yang menyebabkan Dita mengalami luka memar di bagian wajahnya. (Baca: Masinton Dilaporkan ke Bareskrim atas Dugaan Pukul Staf Ahlinya )

"Kalau dibilang saya mukul, enggak benar banget itu," kata Masinton saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/1/2016) malam.

Masinton menceritakan, insiden itu terjadi pada 21 Januari 2016 sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, ia bersama sopir dan seorang staf ahlinya baru pulang dari sebuah acara.

Staf ahlinya itu tiba-tiba menerima telepon dari Dita, yang meminta dijemput di sebuah kafe di kawasan Cikini karena sedang dalam keadaan mabuk berat.

"Karena sudah malam, saya anterin saja," ucap Politisi PDI-P ini.

Sesampainya di lokasi, sopir Masinton pun diminta untuk membawa mobil dita. Adapun mobil Masinton dikemudikan oleh staf ahlinya.

Dita lantas duduk di kursi depan. Sementara itu, Masinton duduk di kursi belakang.

Menurut Masinton, Dita yang ketika itu dalam keadaan mabuk tersebut tiba-tiba menarik setir sehingga mobil oleng ke kiri..

"Dia sudah histeris, namanya mabuk, aku diam saja lah. Terus di sekitaran jalan Otista, mobil oleng ke kiri. Ternyata setir ditarik sama dia, tenaga ahliku langsung ngerem mendadak, tangannya (Dita) ditepis, terpental kena wajahnya," ucap Masinton.

Setelah kejadian itu, Dita langsung turun dari mobil. Masinton mengaku menyuruhnya untuk kembali naik ke dalam mobil dan menawarkannya untuk diantar berobat.

Namun, menurut Masinton, ketika itu Dita menolak dan mengaku bisa berobat sendiri.

Masinton lantas mengaku bingung mengapa Dita bisa mengaku dipukul olehnya dan melaporkannya ke Bareskrim Polri.

"Ini berarti kita udah tahu kan motifnya politis. Aku dituduh mukul dia, ini pembunuhan karakter," ucap dia.

Kendati demikian, Masinton masih belum memutuskan untuk menggugat balik Dita.

Dilaporkan ke Bareskrim

Sebelumnya, Masinton dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri atas tuduhan pemukulan terhadap staf ahlinya yang bernama Dita Aditya.

Laporan ke Bareskrim disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem DKI Jakarta, Wibi Andrino.

Staf ahli Masinton yang bernama Dita itu merupakan kader DPW Partai Nasdem DKI Jakarta.

Menurut Wibi, pemukulan itu terjadi pada 21 Januari 2016 malam. Saat itu, Masinton menjemput Dita dari suatu kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

"Staf ahlinya dibawa muter-muter, lalu di dalam mobil dipukul," kata Wibi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com