Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gafatar dan Kultus

Kompas.com - 15/01/2016, 15:00 WIB
Kedua, bisa muncul dari sosok yang merasa lahir kembali sebagai orang religius (religiously born again). Orang seperti ini sering mengklaim sebagai telah mendapat ilham, petunjuk atau perintah langsung dari Tuhan yang harus ia sampaikan pada warga masyarakat atau umat beragama. Tidak memiliki kredensial keagamaan, orang seperti ini bisa menjungkirbalikkan ortodoksi agama mapan.

Suasana sosial-keagamaan Indonesia— seperti juga di banyak negara Barat—cukup rentan bagi muncul dan berkembangnya kultus semacam Gafatar. Kondisi sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang terus mengalami disrupsi dan disorientasi dapat menjadi lahan subur bagi sosok tertentu yang menawarkan "jalan pintas" pada orang atau umat beragama untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di dunia ini dan di akhirat kelak.

Karena itu, kepemimpinan ortodoksi agama patut mencermati perkembangan umat masing-masing. Pada saat yang sama perlu penerapan pendekatan baru yang lebih kontekstual untuk pembinaan umat supaya tidak tersesat dalam kehidupan agama dan spiritualitas mereka.

Pada saat yang sama, pemerintah harus lebih proaktif dalam mencermati dinamika kelompok agama atau kultus yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kehidupan agama dan sosial. Dengan begitu, pemerintah dapat mempertahankan kehidupan keagamaan yang sehat, dinamis, dan rukun.

Azyumardi Azra
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Anggota Council on Faith, World Economic Forum Davos

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Januari 2016, di halaman 6 dengan judul "Antisipasi Gafatar dan Kultus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com