Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SK Trimurti, Srikandi Revolusi yang Tolak Kursi Menteri

Kompas.com - 16/11/2015, 06:30 WIB
Sabrina Asril

Editor

Namun, Soerastri kali ini berpendirian teguh, tidak mau lagi menjadi menteri. Alasannya kali ini, adalah karena ibu dua anak itu ingin melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Penolakan yang datang dari murid ideologisnya itu, membuat Bung Karno marah.

Jiwa Pejuang dari Keluarga Terpandang

Soerastri terlahir di sebuah keluarga yang termasuk terpandang di Boyolali. Dia lulus di Sekolah Ongko Loro, sebuah sekolah bentukan Belanda yang hanya bisa diakses oleh keluarga tokoh terkemuka dan bangsawan kala itu.

Setelah tamat, Soerastri melanjutkan studinya di Sekolah Guru dan berhasil lulus dengan angka terbaik. Dia pun diangkat sebagai guru di Banyumas.

Namun, Soerastri sangat kritis. Ketidakpuasannya akan kolonialisme, lambat laun membuat perempuan penyuka Yoga itu semakin tertarik dengan dunia politik.

Dia bahkan sampai menggunakan dokar dari Banyumas ke Purwokerto hanya untuk mendengarkan pidato umum Bung Karno.

Dia juga sempat berpidato pada rapat umum Partindo saat masih mengajar di Perguruan Rakyat. Akan tetapi, kenekatan Soerastri yang ketika itu mengkritik penjajah, membanya sampai ke kantor kepala polisi.

Sang kepala polisi senyum-senyum saja dan bilang, “Nona masih anak-anak. Lebih baik nona meneruskan sekolah daripada dihasut oleh Soekarno”.

Setelah peristiwa itu, semangat perjuangan Soerastri bukannya padam, justru semakin membara. Niatnya semakin tebal untuk melepas status sebagai guru dan beralih profesi sebagai jurnalis.

Dengan tintanya, Soerastri menciptakan tulisan-tulisan yang terus membuat gerah penjajah. Selama menjadi jurnalis, Soerastri sempat bekerja di sejumlah media massa seperti Genderang, Bedug, dan Pikiran Rakyat.

Dia pun memutuskan menambah dua kata di namanya, “Karma” dan “Trimurti” sebagai nama samaran dalam artikel-artikelnya. Kedua kata itu digunakannya silih berganti di setiap tulisan.

Besarkan Anak di Penjara

Pada tahun 1936, Soerastri akhirnya dijebloskan ke penjara Bulu, Semarang karena membuat pamflet anti-penjajahan. Selama sembilan bulan Soerastri mendekam di penjara.

Setelah keluar penjara, dia bertemu dengan Sayuti Melik, kelak dikenal sebagai pengetik naskah Proklamasi. Sayuti adalah seorang pejuang eks-Digoel. Mereka menikah pada tahun 1938.

Suatu ketika, Sayuti menulis pada harian Sinar Selatan yang dipimpin Soerastri. Pemuatan tulisan ini membuat Soerastri kembali dijebloskan ke dalam penjara selama dua bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com