Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Ingatkan Jokowi untuk Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Pilkada

Kompas.com - 24/10/2015, 16:02 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan Presiden Joko Widodo agar pemerintah meningkatkan kewaspadaan menjelang pemilihan kepala daerah serentak yang dijadwalkan Desember mendatang.

Megawati tidak ingin ada pihak ketiga yang melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Beliau menerima. Itu kan masalah tersebut untuk lebih memperketat solidaritas kita untuk bisa menjalankan pilkada serantak agar aman dan stabil," kata Megawati.

Hal ini disampaikan Megawati dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (24/10/2015).

Sebagai partai pendukung pemerintah, Megawati menyampaikan bahwa PDI-P sangat menaruh perhatian atas stabilitas dan keamanan negara menjelang pilkada.

Dalam pembahasan pilkada itu, keduanya juga menyinggung masalah internal PDI-Perjuangan dan Koalisi Indonesia Hebat.

"Masalah internal partai dan KIH dan bagaimana nanti kita menjalankan pemilu serentak ini karena pemilu serentak kita ketahui baru pertama kali dijalankan," ujar Megawati.

Selain membahas masalah pilkada, Megawai dan Jokowi membicarakan masalah ekonomi dan bencana asap.

Megawati menambahkan bahwa ia dipanggil Presiden sebelum Kepala Negara bertolak ke Amerika Serikat.

Dalam pertemuan dengan Jokowi, Megawati menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke China dan Korea Selatan.

Megawati menyampaikan masukannya kepada Presiden atas hasil Konferensi Khusus Partai-Partai Politik Asia (ICAPP) yang diikutinya di China.

"Ada konferensi yang juga membincangkan banyak masalah sehingga saya memberikan masukan kepada presiden hasil konferensi ICAPP, seperti organisasi semi govermental."

"Saya juga bicara secara bilateral dengan RRC dan Korsea Selatan. Saya juga banyak bertemu dengan pemuka RRC, antara lain Presiden Xi Jinping, begitu juga di Korsel, saya menerima honorus causa," papar Megawati.

Terkait pelemahan ekonomi, Megawati menilai apa yang dijalankan Presiden Jokowi sudah tepat.

Kondisi perekonomia ketika Jokowi memimpin sedianya tidak disandingkan dengan kondisi perekonomian pada masa pemerintahan Presiden sebelumnya.

Sebab, menurut Megawati, masing-masing pemerintahan memiliki tantangannya masing-masing.

"Setiap pemerintahan punya ciri dan karakternya, dan waktunya juga berbeda. Saat saya jadi presiden, tentu berbeda dengan Beliau (Jokowi)" ujar Megawati.

Adapun pertemuan dengan Megawati dilakukan sebelum Jokowi bertolak ke Amerika Serikat untuk melakukan kunjungan kerja.

Presiden dijadwalkan bertolak ke AS pada pukul 17.00 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam ini turut dihadiri Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com