Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Program Kereta Api Cepat Bisa Menjerumuskan Presiden Jokowi"

Kompas.com - 13/08/2015, 16:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Soejono, menilai, proyek kereta api cepat jurusan Jakarta-Bandung salah sasaran dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Proyek tersebut juga dinilai tidak sesuai dengan Nawacita yang dikampanyekan Jokowi saat pilpres lalu.

"Program kereta api cepat ini bisa menjerumuskan Presiden Jokowi yang kemudian bisa mengganggu citra Presiden Jokowi," kata Nusyirwan Soejono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Nusyirwan menjelaskan, proyek kereta api Jakarta-Bandung ini akan memakan biaya yang sangat besar. Jika dikerjakan dengan bantuan Jepang, setidaknya diperlukan biaya investasi sebesar Rp 60 triliun.

Jika dikerjakan oleh Tiongkok, biaya investasi yang dikeluarkan akan lebih besar lagi, yakni Rp 71 triliun. Dengan biaya sebesar itu, Nusyirwan pesimistis angkutan umum yang terjangkau bagi masyarakat akan terealisasi. Belum lagi, dengan biaya besar itu, hanya dihasilkan transportasi umum dengan jangkauan yang sangat minim.

"Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini kurang mempertimbangkan potensi wilayah, tidak sebanding dengan investasi yang akan dikeluarkan," ucap politisi PDI Perjuangan tersebut.

Dia mengkhawatirkan Presiden Jokowi telah diberi program yang monumental, tetapi salah sasaran dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Menurut Nusyirwan, yang lebih perlu dikembangkan saat ini adalah jalur-jalur strategis yang dapat menjadi pilihan investasi di luar Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan.

Hingga saat ini, pemerintah belum memutuskan pemenang proyek kereta cepat dari dua proposal yang masuk, yaitu dari Jepang dan Tiongkok. Presiden Joko Widodo menyatakan baru akan memutuskan soal kereta cepat pada akhir bulan Agustus. (Baca: Akhir Agustus, Jokowi Akan Putuskan Pemenang Proyek Kereta Cepat)

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang memilih konsultan yang akan ditunjuk. Ada 11 calon konsultan yang harus dipilih pemerintah dan semuanya merupakan lembaga internasional. (Baca: Soal Tawaran Kereta Cepat Tiongkok, Pemerintah Belum Tentukan Sikap)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com