Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di Yaman Sempat Ditahan Kelompok Militan dan Diajak Bergabung

Kompas.com - 06/04/2015, 01:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah WNI di Yaman sempat ditahan oleh kelompok pemberontak Houthi. Mereka juga sempat diancam untuk ikut bergabung dengan militan tersebut.

Dari rombongan pertama yang mendarat di Jakarta, terdapat sejumlah santri yang sempat ditahan oleh kelompok militan di Yaman.

Akhmad Fatkhuri, asal Tegal, Jateng, adalah murid Pesantren Darul Hadits di ibu kota Yaman, Sana'a. Dia mengaku sempat ditahan selama tiga hari sebelum dilepaskan.

"Mereka (kelompok pemberontak Houthi) masuk ke pesantren dan masjid-masjid, dan mengambil santri-santri asing non-Arab. Ditangkap dan dimasukkan penjara mereka. Ada yang dipenjara delapan hari. Saya ditahan tiga hari tiga malam," ungkap Akhmad kepada wartawan BBC Indonesia Heyder Affan, Minggu (5/4/2015).

Menurutnya, dia dan teman-temannya akhirnya dibebaskan setelah perwakilan Pemerintah Indonesia turun tangan langsung.

"Kemudian solusi terakhir, mereka (kelompok Houthi) membikin perjanjian 'OK kalian mahasiswa asing boleh keluar dari penjara asal keluar dari Yaman," tambahnya.

Tidak dapat memaksa

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pihaknya tidak dapat memaksa, dan mereka hanya bisa mengimbau agar warga Indonesia di Yaman mau dievakuasi.

"Kita imbau dengan sangat untuk mau dievakuasi. Mumpung opsi untuk melakukan evakuasi masih terbuka," kata Menlu Retno Marsudi kepada wartawan.

"Kita tidak pernah tahu kapan situasi akan menjadi lebih buruk," tambahnya.

Sementara, Azmul Affaf, mahasiswa dari Universitas Darul Ulum Asay Sya'iyyah di Kota Ghulail, di provinsi Hudaidah, mengatakan, dia akhirnya mau dievakuasi karena alasan keamanan.

"Awalnya saya tidak mau pulang. Cuma gara-gara malam ketiga, saya melihat roket turun ke bawah dan langsung meledak, itu bikin saya takut," kata Affaf.

Pemerintah Indonesia hari Minggu (05/04) telah mengirim pesawat udara TNI untuk kembali mengevakuasi WNI yang diperkirakan berjumlah 110 orang. (Baca: Sebanyak 110 WNI yang Dievakuasi dari Yaman Sudah Kembali ke Tanah Air)

Pendaftaran untuk proses evakuasi masih terus dibuka dan pemerintah Indonesia akan terus berusaha memulangkan warga Indonesia dari Yaman dengan pesawat atau bahkan kapal laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Nasional
Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Nasional
PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

Nasional
Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Nasional
PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

Nasional
Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Nasional
LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

Nasional
DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

Nasional
PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com