"Kami berharap ruang publik ini bersih dari nuansa politik yang sedemikian rupa. Tidak dikotori oleh hujatan, sindiran, ungkapan yang menjurus pada saling serang kemudian kata-kata kasar. Kami imbau ruang publik ini bersih," kata Daniel Zuchron di Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Ia mengatakan, suasana politik saat ini ditentukan capres dan cawapres peserta pemilu dan elite yang berada di sekelilingnya. Karena itu, kata dia, para kandidat dan tim sukses berperan menentukan tensi politik di Indonesia, terutama di masyarakat.
Ia mengatakan, pihaknya memang tidak dapat melarang tim kampanye atau relawan menyampaikan pendapatnya di media sosial. Menurut dia, Bawaslu hanya bisa menindak jika memang ada pelanggaran pemilu.
"Karena itu, justru mereka bertanggung jawab atas pemilu seperti sekarang," ujarnya.
Setidaknya ada tiga laporan yang masuk ke Bawaslu berasal dari kicauan di Twitter, yaitu akun @partaisosmed yang disebut membuat pernyataan menyerang Prabowo, Wimar Witoelar yang mengunggah gambar berjudul 'Gallery of Rogues'. Terakhir politisi PKS Fahri Hamzah yang menyebut capres Jokowi 'Sinting'.
Baca:
Soal "Gallery of Rogues", Tim Prabowo-Hatta Laporkan Wimar ke Bawaslu
Soal Kicauan "Sinting", Fahri Hamzah Bantah Menghina Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.