JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Sidarto Danusubroto menyayangkan sikap anggota DPR Fahri Hamzah yang melontarkan pernyataan kepada calon presiden Joko Widodo dengan kata-kata "sinting". Menurut Sidarto, kata-kata tersebut tidak pantas diucapkan oleh seorang wakil rakyat.
"Saya sayangkan statement itu. Itu tidak patut dan tidak pantas dikatakan oleh seorang anggota Dewan," ujar Sidarto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Apalagi, lanjut Sidarto, kata-kata tersebut ditujukan pada seorang calon presiden menjelang pemilihan. Ia menambahkan, sikap-sikap tidak etis jelang pilpres seperti menghina, fitnah dan kampanye hitam akan memberikan pendidikan politik yang buruk pada masyarakat.
"Kalau ada pihak yang menang dengan cara ini, ini akan jadi pelajaran ke depan bahwa politik bisa dimenangkan dengan cara yang kotor," pungkas politisi senior PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Fahri menyerang Jokowi terkait janji Jokowi untuk menjadikan setiap tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional jika terpilih dalam Pilpres.
Melalui akun Twitter @fahrihamzah, politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menulis, "Jokowi janji 1 Muharam hari santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"
Fahri tidak merasa menghina Jokowi. Penulisan kata "sinting" untuk calon presiden nomor dua itu, menurut dia, merupakan kritik dan bukan penghinaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.