Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Cuitan Fahri Hamzah, Bawaslu Akan Panggil Tim Pakar

Kompas.com - 01/07/2014, 17:16 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah mengatakan akan segera mempelajari laporan dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fahri Hamzah melalui akun Twitter @fahrihamzah.

Untuk itu, Bawaslu berencana memanggil tim pakar dan ahli bahasa. "Apakah kata yang dia sebut, ini juga kan perlu diuji dengan kemungkinan besar menghadirkan pakar atau seorang ahli," ujar Nasrullah di gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2014).

Ia menuturkan, pakar ini paling tidak akan bisa memahami bahasa atau kalimat yang diucapkan Fahri, berhubungan dengan yang dilarang dalam undang-undang.

Setelah memanggil Fahri dan tim pakar, Bawaslu baru bisa mengkategorikan, apakah hal tersebut berhubungan dengan aspek pidana umum atau pemilu. Karena melalui medsos, Nasrullah mengakui penegakan hukum pilpres sangat terbatas. "Tapi ada UU ITE, yang bisa sesungguhnya diterapkan. Artinya, bisa saja merumuskan ini tidak masuk domain pemilu. Tapi masuk domain yang lain," imbuh Nasrullah.

Sebelumnya, Fahri Hamzah menulis dalam akun Twitter @fahrihamzah, "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"

Atas hal ini, tim advokasi Komite Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla melaporkan Fahri kepada Bawaslu. Fahri dianggap melecehkan dan merendahkan Jokowi, sehingga melanggar UU No. 42 Tahun 2008 Tentang Pemilu Presiden Pasal 41 ayat 1 huruf C, bahwa pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku ras, golongan calon lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com