Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengaku Pernah Kumpul "Enam Mata" Bareng Prabowo-Ahok

Kompas.com - 09/04/2014, 19:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, mengaku pernah bertemu enam mata dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pertemuan itu dilakukan sekitar satu atau dua bulan lalu.

"Iya bertiga. Makan aja," ungkap Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (9/4/2014).

Jokowi tidak bersedia menjelaskan topik apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Namun, Jokowi mengaku bahwa komunikasi di antara ketiganya berjalan baik tanpa kendala.

Soal kemungkinan koalisi PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra dalam pemilu presiden nanti, Jokowi tidak menampiknya. Menurut dia, dengan perolehan PDI-P yang di bawah target berdasarkan hasil sementara hitung cepat pileg, pintu koalisi dengan partai mana saja masih terbuka lebar.

Hanya, lanjut Jokowi, partai politik yang akan berkoalisi memiliki platform yang sama soal menyejahterakan rakyat. Ia tidak mau koalisi berakhir hanya pada bagi-bagi kekuasaan.

Seperti diberitakan, perseteruan antara kubu PDI-P dan Partai Gerindra mencuat setelah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menetapkan Jokowi sebagai bakal capres PDI-P. Pihak Gerindra mengungkit perjanjian Batu Tulis antara PDI-P dan Partai Gerindra dalam Pilpres 2009. Salah satu poin perjanjian itu adalah, Megawati mendukung Prabowo sebagai capres 2014.

Pihak PDI-P menganggap perjanjian itu tidak berlaku lantaran pasangan Megawati-Prabowo kalah pada Pilpres 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com