JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, mengaku pernah bertemu enam mata dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pertemuan itu dilakukan sekitar satu atau dua bulan lalu.
"Iya bertiga. Makan aja," ungkap Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (9/4/2014).
Jokowi tidak bersedia menjelaskan topik apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Namun, Jokowi mengaku bahwa komunikasi di antara ketiganya berjalan baik tanpa kendala.
Soal kemungkinan koalisi PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra dalam pemilu presiden nanti, Jokowi tidak menampiknya. Menurut dia, dengan perolehan PDI-P yang di bawah target berdasarkan hasil sementara hitung cepat pileg, pintu koalisi dengan partai mana saja masih terbuka lebar.
Hanya, lanjut Jokowi, partai politik yang akan berkoalisi memiliki platform yang sama soal menyejahterakan rakyat. Ia tidak mau koalisi berakhir hanya pada bagi-bagi kekuasaan.
Seperti diberitakan, perseteruan antara kubu PDI-P dan Partai Gerindra mencuat setelah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menetapkan Jokowi sebagai bakal capres PDI-P. Pihak Gerindra mengungkit perjanjian Batu Tulis antara PDI-P dan Partai Gerindra dalam Pilpres 2009. Salah satu poin perjanjian itu adalah, Megawati mendukung Prabowo sebagai capres 2014.
Pihak PDI-P menganggap perjanjian itu tidak berlaku lantaran pasangan Megawati-Prabowo kalah pada Pilpres 2009.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.