Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: Jangan Main-main dengan Isu Kudeta

Kompas.com - 22/03/2013, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta agar semua pihak tidak main-main dengan isu kudeta terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan terjadi saat demonstrasi pada 25 Maret 2013. Ia menegaskan, tak ada upaya kudeta.

"Yang mau kudeta itu siapa? Yang punya senjata itu kan TNI. TNI tidak akan berbuat demikian," kata Purnomo seusai melepas Tim Aerobatik Jupiter ke Malaysia di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2013).

"Kalau terjadi keinginan menggoyahkan pemerintah, kita akan serbu. Jangan main-main dengan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya.

Purnomo mengatakan, kedaulatan Indonesia harus tetap dijaga. Aksi menyatakan pendapat, katanya, boleh saja dilakukan. Namun, jangan sampai berujung anarki yang merugikan semua pihak.

"Boleh menyatakan pendapat. Tapi, ada batasnya. Tak boleh melanggar batas-batas keutuhan NKRI," ucap Purnomo.

Pernyataan SBY

Berkembangnya isu kudeta setelah pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan bahwa ada upaya untuk menggoncang pemerintahannya. Hal itu disampaikan Presiden SBY pada 3 Maret 2013, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Baca: Presiden SBY: Laporan Intelijen, Ada yang Ingin Goncang Pemerintah)

"Saya hanya berharap kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu tetaplah berada dalam koridor demokrasi. Itu sah. Namun, kalau lebih dari itu, apalagi kalau lebih dari sebuah rencana untuk membuat gonjang-ganjing negara kita, untuk membuat pemerintah tidak bisa bekerja, saya khawatir ini justru akan menyusahkan rakyat kita," katanya.

Presiden mengatakan, seharusnya semua pihak menjaga stabilitas politik sepanjang tahun ini dan tahun 2014 agar Pemilu 2014 bisa berjalan demokratis, aman, dan tertib. Jika negara terguncang, kata dia, tidak baik untuk kehidupan ke depan.

Beberapa hari kemudian, SBY mengundang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan tujuh jenderal purnawirawan TNI.

Pernyataan Kepala BIN

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman mengungkapkan, aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Senin (25/3/2013) mendatang akan menuntut Presiden SBY turun dari jabatannya. Ia berharap unjuk rasa itu berjalan tertib. 

"Tanggal 25 Maret memang ada yang berencana unjuk rasa yang tuntutannya adalah menurunkan Presiden. Silakan berjalan sepanjang mampu untuk mengendalikan massa dengan baik, mereka tidak anarkis, dan tidak berbuat di luar hal kepatutan," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/3/2013).

Marciano mengingatkan kepada mereka yang akan berunjuk rasa bahwa ada aturan untuk mengangkat atau menurunkan Presiden. Dia memastikan tidak ada upaya kudeta dari pasukan bersenjata.

Ketika ditanya bagaimana perkiraan BIN terkait aksi pada 25 Maret, Marciano menjawab, "Analisis kami unjuk rasa tetap berjalan, tapi Insya Allah semua terkendali."


TNI jamin tak ada kudeta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com