Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Janji Selidiki "Uang Terima Kasih" dalam Kasus Mesuji

Kompas.com - 17/01/2012, 12:29 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman berjanji akan mengusut aliran dana dari perusahaan pemilik perkebunan sawit PT Silva Inhutani di Kabupaten Mesuji Lampung dan PT Sumber Wangi Alam di Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan, ke polisi.

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Mesuji dalam laporannya mengungkapkan, kepolisian telah menerima sejumlah dana dari dua perusahaan itu untuk penertiban dan pengamanan kawasan perusahaan tersebut.

Sutarman menyatakan, sebenarnya setiap anggota kepolisian diberi uang saku untuk transportasi dan operasional. Namun, jika di lapangan ada yang memberikan semacam "uang terimakasih" maka pihaknya akan menelusuri untuk apa uang tersebut diberikan.

"Kalau menerima sesuatu terkait tugasnya itu kan suap. Kalau suap kan dilarang Undang-Undang. Tergantung bentuknya seperti apa, misalnya polisi kawal menteri, pasti dikasih lah polisinya. Seperti itu terserah teman-teman lah seperti apa menilai," ujar Sutarman kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/1/2012).

Ditanya apakah penerimaan dana personel polisi dari dua perusahaan di Mesuji tersebut wajar, ia tak menjawabnya secara gamblang. "Tergantung teman-teman yang menilai, kalau teman-teman dan masyarakat menghendaki itu tidak boleh ya tidak boleh. Maka kita akan berhentikan," tuturnya.

Ia menyatakan jika terdapat unsur melanggar hukum dalam pemberian dana itu, maka pihaknya tak segan-segan untuk mengusut personel polisi yang menerima dana tersebut. Selain itu, kata dia, perusahaan juga dapat melaporkan ke Mabes Polri, jika ada polisi yang meminta-minta dana dari perusahaan.

"Selama tidak ada komplain dari pemberi, biasanya kalau orang melapor ke kita kalau ada komplain di minta, kan gitu. Karena diminta, pasti itu yang tidak boleh. Kita akan lihat pemberian itu sampai mana. Pemberian itu akan kita selidiki. Kalau itu dilarang ya kita akan memberikan sanksi," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua TGPF, Denny Indrayana,  mengatakan timnya menemukan sejumlah informasi dan dokumen yang menyebutkan adanya pembiayaan penertiban dan pengamanan kawasan hutan di kawasan Mesuji, Lampung, dan Sumatera Selatan berasal dari kedua perusahaan tersebut.

Namun, Denny tak mau merinci dana yang diperoleh polisi di Mesuji tersebut. TGPF juga meminta petinggi Polri untuk lebih memperhatikan anggaran operasional kepolisian untuk mendukung kerja aparat mereka di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Nasional
    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Nasional
    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    Nasional
    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Nasional
    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    Nasional
    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Nasional
    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Nasional
    PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

    Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

    Nasional
    Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

    Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

    Nasional
    PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

    PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

    Nasional
    Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

    Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

    Nasional
    Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

    Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

    Nasional
    SYL Menangis Ceritakan Pernah Minta Jokowi-JK Jadi Saksi Meringankan

    SYL Menangis Ceritakan Pernah Minta Jokowi-JK Jadi Saksi Meringankan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com