Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas RUU Fakir Miskin, Tak Kunjungi Daerah Miskin

Kompas.com - 26/04/2011, 11:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) meminta agar Komisi VIII yang akan melakukan kunjungan kerja ke Australia pada 27 April-2 Mei 2011 menjadwalkan kembali kunjungannya. Kunjungan ini dilakukan pada masa reses Paskah. 

Seharusnya, untuk mencapai target kunjungan agar lebih produktif, delegasi bisa melakukan pertemuan langsung dengan perumus dan pengambil kebijakan di Australia, baik menteri maupun anggota parlemen Australia. Kunjungan enam hari di tiga kota yaitu Sidney, Canberra dan Melbourne ini dalam rangka studi banding perumusan RUU Penanganan Fakir Miskin yang tengah dibahas Komisi VIII.

Dalam surat terbuka yang dirilis PPIA disebutkan, berdasarkan agenda yang diterima, meski dalam rangka pembahasan RUU Penanganan Fakir Miskin, namun tidak ada jadwal Komisi VIII untuk melihat langsung penanganan warga miskin di Australia (unlucky Australians), baik di Sidney, Canberra dan Melbourne (Lihat agenda kunjungan) ke rumah bersama (shared/public housing), kantor pelayanan Centerlink dan pusat pelayanan komunitas tertinggal. Menurut PPIA, delegasi seharusnya mengunjungi “Northern Territory”. Di kawasan ini, terdapat belasan komunitas paling termarjinal di Australia.

“Komisi VIII, kami rekomendasikan untuk mengunjungi daerah khusus Northern Territory (NT) untuk melihat langsung bagaimana Pemerintah Australia memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan keamanan untuk 15 komunitas paling miskin dan termarjinalkan di Australia,” demikian rekomendasi dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum PPIA M Subhan Zein dan Wakil Ketua Umum PPIA Dirgayuza Setiawan.

Berdasarkan informasi yang dimuat dalam situs Department of Families, Housing, Community Services and Indigenous Affairs, disebutkan terdapat 15 komunitas termajinal yaitu Angurungu, Galiwinku, Gapuwiyak, Gunbalanya, Hermannsburg, Lajamanu, Maningrida, Malingimbi, Nguju, Ngukurr, Numbulwar, Wadeye, Yirrkala, Yuendemu, dan Umbakumba.

 

Selesai

Sebelumnya: 
Studi Banding Komisi VIII (1): Susahnya Mencari Informasi Studi Banding DPR 
Studi Banding Komisi VIII (2): Berkunjung Saat Parlemen Australia Reses 
Studi Banding Komisi VIII (3): Studi Banding Bawa Anak Isteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Nasional
    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    Nasional
    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Nasional
    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Nasional
    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Nasional
    Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Nasional
    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Nasional
    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    Nasional
    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Nasional
    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    Nasional
    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Nasional
    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Nasional
    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    Nasional
    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Nasional
    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com