Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sengaja Gantung Bibit-Chandra?

Kompas.com - 13/06/2010, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya Jaksa Agung mengajukan peninjauan kembali atas perkara dua pimpinan KPK Bibit Samad Rianto-Chandra M Hamzah dicurigai sebagai kesengajaan untuk menggantung nasib keduanya, dan juga KPK.

"Alasan sosiologis ketika menerbitkan surat ketetapan penghentian penyidikan (SKPP) memang seperti bom waktu yang sengaja dibuat. Ada dua kemungkinan, ini bagian dari agenda Presiden, atau memang Presiden dikibuli Jaksa Agung Hendarman Supandji. Tapi rasanya tidak mungkin orang secerdas Presiden SBY dikibuli Hendarman," ujar Dadang Trisasongko dari LSM Kemitraan untuk Tata Pemerintahan yang Lebih Baik, di Jakarta, Minggu (13/6/2010).

Ia curiga ada agenda politik di balik keputusan ini. Katanya, keberadaan KPK bisa jadi tidak dikehendaki oleh institusi penegak hukum seperti kejaksaan dan polri.

"Ini kita perlu waspadai tentang adanya agenda sistematik yang menghambat pemberantasan korupsi yang dimotori KPK," ujarnya.

Seperti diberitakan, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sependapat dengan pengadilan tingkat pertama bahwa penerbitan SKPP perkara Bibit-Chandra tidak sah.

Lantas, Kejaksaan Agung mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. "Alasannya, pertimbangan majelis hakim dalan putusan tersebut jelas memperlihatkan suatu kekhilafan atau kekeliruan yang nyata, sebagaimana diatur pada Pasal 263 huruf C KUHP," ujar Hendarman, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/6/2010) lalu.

Presiden SBY pun mendukung langkah Kejagung. Dua hari sebelum Kejagung mengumumkan sikapnya, Hendarman menginformasikan rencananya kepada Presiden secara tertulis.

Selain itu, pada Kamis sore, atau beberapa jam menjelang pengumuman resmi, Hendarman juga menghadap Presiden terlebih dahulu guna menerima masukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Nasional
    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Nasional
    Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Nasional
    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Nasional
    Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

    Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

    Nasional
    Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

    Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

    Nasional
    Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

    Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

    Nasional
    Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

    Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

    Nasional
    PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

    PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

    Nasional
    Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

    Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

    Nasional
    Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

    Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

    Nasional
    Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

    Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

    Nasional
    Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

    Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

    Nasional
    Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

    Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

    Nasional
    Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

    Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com