Salin Artikel

Soal Pidato Jokowi Terkait Pemimpin Masa Depan di Puncak Musra, Ketum Projo Bilang Begini

Hal itu dikatakan Budi Arie menafsirkan pidato Jokowi dalam acara puncak Musra di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).

“Semuanya berubah, sehingga cara pandang kita, cara berpikir kita harus melakukan penyesuaian, kalau bangsa ini bisa survive menghadapi tantangan ke depan,” ujar Budi Arie dalam acara GASPOL! di YouTube Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Budi Arie mengatakan, Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, termasuk yang sukses membuat Indonesia survive.

“Karena di tengah ketidakpastian global, Covid-19 ini, Menko ini dingin kan, Pak Airlangga mampu, timnya juga kuat,” kata Budi.

“Direction dari Pak Jokowi juga jelas sehingga ekonomi di Indonesia salah satu dipuji di dunia, di tengah guncangan yang luar biasa,” ujar Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) itu.

Budi mengungkapkan, Airlangga dan juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki eksposure skala internasional.

“Pak Prabowo sebagai Menhan lebih lagi, ini kan horizonnya geopolitik,” ujar Budi Arie.

Namun demikian, kata Budi, setiap orang memiliki penafsiran berbeda terkait isi atau siapa yang dimaksud Jokowi dalam pidato di acara puncak Musra tersebut.

“Kalau soal persepsi atau ekspektasi, silakan saja lah. Saya membiasakan diri dengan perbedaan juga,” kata Budi Arie.

“Mas Ganjar cocok, silakan saja. Ada yang bilang Pak Prabowo pantes karena Menhan, cara pandangnya dalam melihat Indonesia, oke juga. Ada yang lihat Pak Airlangga, enggak apa-apa juga. Buat saya, yang pasti pemilu 2024 ini harus menyejukkan,” ujarnya.

"Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa, dia harus ngerti, dia harus tahu," ujar Jokowi di hadapan para relawan di Istora Senayan.

Jokowi kemudian berharap, Indonesia ke depan dapat dipimpin oleh sosok yang paham akan strategi dan memiliki gagasan dalam memajukan bangsa dan negara.

Ia juga mengingatkan, jangan sampai relawannya memilih pemimpin yang hanya menjalankan rutinitas sebagai presiden.

Jokowi mengatakan, presiden selanjutnya harus berani menghilirisasi atau meningkatkan nilai tambah dari bahan mentah. Sebab, selama bertahun-tahun, Indonesia selalu ekspor bahan mentah.

“Bertahun-tahun, selalu kita ekspor dalam bahan mentah. Ini kekeliruan yang tidak boleh kita ulang lagi,” kata Jokowi.

“Pemimpin yang akan datang harus berani mengindustrikan bahan-bahan mentah itu, sehingga hilirisasi harus dilakukan, apa pun risikonya,” ujarnya lagi.

Ketua Panitia Musra Panel Barus ditemani Ketua Dewan Pengarah Andi Gani Nena Wea dan Budi Arie beserta jajaran menyerahkan langsung hasil Musra tersebut kepada Jokowi.

Jokowi bakal menentukan satu dari tiga nama bakal capres yang akan didukung berdasarkan hasil Musra sejumlah organisasi relawan.

Ketiga nama capres yang diusulkan itu antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sementara nama cawapres yang diusulkan di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/25/13053141/soal-pidato-jokowi-terkait-pemimpin-masa-depan-di-puncak-musra-ketum-projo

Terkini Lainnya

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke