Berdasarkan survei ini, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 21,1 persen di kalangan pemilih perempuan, disusul oleh Prabowo (15 persen), dan Anies (12,5 persen).
"Persentase suara perempuan untuk ketiga kandidat capres ini masih lebih kecil dibandingkan persentase suara laki-laki," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (28/3/2023).
Di kalangan pemilih laki-laki, Ganjar tercatat punya elektabilitas sebesar 29,6 persen, diikuti oleh Prabowo (21,3 persen), dan Anies (13,6 persen).
Secara keseluruhan, elektabilitas ketiganya juga lebih tinggi dibandingkan di kalangan perempuan, yakni Ganjar (25,4 persen), Prabowo (18,4 persen), dan Anies (13,1 persen).
Meski demikian, ada sejumlah tokoh yang memiliki elektabilitas lebih besar di kalangan pemilih perempuan dibanding di kalangan laki-laki ataupun umum, salah satunya adalah Ridwan Kamil.
"Suara untuk Ridwan Kamil yang secara keseluruhan berada di posisi keempat dengan 8,4 persen suara, tetapi di kalangan pemilih perempuan mendapat dukungan 12,5 persen, sama dengan Anies Baswedan," tulis Litbang Kompas.
Suara perempuan untuk Ridwan Kamil juga lebih tinggi dibandingkan kontribusi suara dari laki-laki yang sebesar 4,3 persen sehingga ada selisih 8,2 persen.
Selain Ridwan Kamil, tokoh lain yang punya suara dari pemilih perempuan lebih tinggi dari pemilih laki-laki adalah Sandiaga Uno (2 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,8 persen), dan Tri Rismaharini (1,5 persen).
Adapun jumlah pemilih perempuan yang menjawab tidak tahu soal calon presiden pilihannya juga lebih banyak, yakni berjumlah 29,8 persen dibandingkan laki-laki (20,7 persen) serta keseluruhan (25,1 persen).
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.202 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/28/09401501/survei-litbang-kompas-elektabilitas-ganjar-prabowo-dan-anies-lebih-kecil-di