Pasalnya, menurut penelitian yang dilakukan Bank Dunia dan Bappenas, UMKM terdampak paling besar oleh pandemi.
Setidaknya, lebih dari 80 persen UMKM penjualannya menurun di atas 20 persen.
"Dalam menangani kelesuan ekonomi kali ini pemerintah memberikan prioritas dan berpihak kepada UMKM," kata Ma'ruf saat penganugerahan penghargaan Upakarti dan Indonesia Good Design Selection (IGDS) secara daring, Kamis (10/12/2020).
Oleh karena itu, tahun ini pemerintah pun mengalokasikan dana sebesar Rp 695,2 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dari jumlah tersebut, kata dia, sekitar Rp 350 triliun atau lebih dari 50 persen dialokasikan untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dan UMKM.
Bahkan khusus UMKM, diberikan dukungan anggaran lebih dari Rp 123 triliun.
Selain itu, mereka juga diberikan berbagai insentif, termasuk keringanan pajak yang jumlahnya lebih dari Rp 100 triliun.
"Dengan kondisi ini, saya justru melihat peluang bagi kita untuk mendorong UMKM sebagai motor pemulihan ekonomi nasional," kata dia.
Ma'ruf menjelaskan, krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini berbeda dengan krisis ekonomi yang pernah terjadi sebelumnya.
Ia mengatakan, berbagai krisis ekonomi yang terjadi sebelumnya selalu diawali dengan krisis di sektor finansial.
"Saat ini, justru sektor riil terdampak lebih dahulu. Di sektor rumah tangga, masyarakat mengurangi atau menunda aktivitas ekonomi seperti konsumsi, kecuali konsumsi untuk bahan pokok," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/10/15463301/pandemi-covid-19-wapres-sebut-pemerintah-berpihak-kepada-umkm