Revisi tersebut bakal dilakukan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud.
"Kami mengambil keputusan dalam rapat bahwa konten yang ada di laman Kemendikbud ditarik dahulu. Waktu pengoreksian sudah saya minta hari ini (Rabu). Dalam waktu dekat, Puskurbuk akan menerbitkan revisiya," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy melalui siaran pers, Kamis (14/12/2017).
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini buku yang sudah direvisi sudah bisa diunggah di laman sehingga bisa dijadikan rujukan untuk sekolah dan penerbit," katanya.
Menteri Muhadjir menyampaikan permintaan maaf mendalam atas kesalahan materi yang ada pada buku tersebut.
Ia memastikan, setelah rampung direvisi, pihaknya akan menelusuri bagaimana kesalahan pada buku tersebut bisa terjadi.
"Kemendikbud menelusuri bagaimana dulu ceritanya kok bisa terjadi kesalahan yang agak fatal ini," ucap Muhadjir.
"Termasuk bagaimana prosesnya, kemudian siapa yang paling bertanggung jawab. Kami akan lihat kesalahannya di mana dan termasuk ada kesengajaan atau tidak," ujarnya.
Muhadjir sekaligus berkomitmen membenahi penerbitan buku sekolah elektronik, mulai dari tim penyunting hingga tim penilai agar lebih teliti lagi dalam membuat naskah.
Buku sekolah elektronik digunakan dalam rangka memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan buku murah.
https://nasional.kompas.com/read/2017/12/14/09143491/kemendikbud-revisi-buku-sd-yang-sebut-yerusalem-ibu-kota-israel