Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks MA Kian Ketat, Cegah Penipu, Calo, hingga Aksi Kongkalikong

Kompas.com - 28/12/2016, 21:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali mengakui bahwa keamanan kompleks gedung MA semakin ketat dari tamu.

Pengetatan tersebut rupanya bukan tanpa alasan. Hatta ingin membersihkan lingkungan MA dari penipu, calo, dan kongkalikong antara pihak yang berperkara dan hakim.

"Kami sangat berhati-hati karena sudah terbiasa kecolongan sejak dahulu," ujar Hatta dalam acara refleksi akhir tahun di ruangan Arifin Tumpa, Kompleks MA, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

(Baca: Hatta Ali: Utang Perkara MA Tahun 2016 Terendah Sepanjang Sejarah)

Penipu adalah orang pertama yang paling dicegah masuk ke dalam kompleks MA. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, ada orang yang berpura-pura dapat membantu memenangkan persidangan, padahal tidak.

"Misalnya datang orang yang hendak mengurus perkara. Lalu ditawari (oleh penipu), 'Mana saya urus, saya naik ke atas dulu.' Di atas, dia muter-muter saja. Sesudah itu, dia turun, bilang, 'Oke sudah saya urus'," papar Hatta.

Calo adalah orang kedua yang juga dicegah masuk ke kompleks MA. Berdasarkan pengalaman di MA, ada sekelompok orang yang hobinya nongkrong di Kompleks MA.

Mereka menawarkan bantuan kepada pihak yang tengah berperkara. Mereka meyakinkan dapat menghubungi hakim yang menyidangkan perkara itu dan dapat membantu memenangkannya dengan imbalan uang.

Pengetatan keamanan juga berlaku bagi pihak yang berperkara. Pengetatan itu bertujuan untuk meminimalkan pertemuan antara pihak yang berperkara dan hakim di luar masa sidang. Sebab, hal itu rentan terhadap korupsi.

(Baca: Hatta Ali Apresiasi 90 Persen Pejabat MA Sudah Lapor Harta Kekayaan)

Hatta mengakui, kondisi lembaga MA terdahulu dipenuhi oleh orang-orang seperti itu.

"Jangankan tamu, penjual koran, penjual kue, bisa masuk ke lantai tiga atau empat. Ini kan sangat berbahaya. Jadi, kami menyadari seperti itu, MA bisa kena tumbalnya terus kalau seperti ini. Maka kami perketat," ujar Hatta.

Kini, Hatta mengapresiasi ketika keluhan soal terlalu ketatnya MA sampai ke telinganya. "Saya malah mengapresiasi kepada para petugas bahwa, 'Oh ini ternyata betul-betul menerapkan kedisiplinan'," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com