Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Reformasi Hukum Dinilai Tak Sentuh Persoalan Fundamental

Kompas.com - 23/10/2016, 21:44 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani menilai paket reformasi hukum yang dikeluarkan pemerintah masih belum mengatasi inti permasalahan hukum di Indonesia.

Itu karena, paket tersebut hanya terfokus pada masalah pungutan liar (pungli).

Menurut Ismail, pungli hanyalah permasalahan pada hilir sektor hukum di Indonesia.

"Ternyata paket reformasi hukum yang dikeluarkan tidak greget. Buat kami paket yang dinanti-nanti itu harusnya soal fundamental dan memberikan efek kejut," ujar Ismail di Kantor Setara Institute, Jakarta, Minggu (23/10/2016).

(Baca: Dua Tahun Jokowi-JK, Waketum Gerindra Sebut Banyak Janji yang Belum Terealisasi)

 

Ismail menuturkan, pembentukan Satuan Tugas 'Sapu Bersih Pungli' sebenarnya cukup baik.

Pungli, kata Ismail, cukup berbahaya karena berdampak luas pada masyarakat. Hanya, Ismail khawatir jika paket reformasi hukum tersebut tidak dapat mengakselerasi institusi-institusi hukum untuk membenahi internal mereka.

Sehingga, proses reformasi penegakan hukum sesuai Nawacita pun menjadi terhambat.

"Pungli itu memang berbahaya karena nilainya luar biasa. Tetapi saya khawatir ini tidak akan memberikan efek kejut yang luar biasa sehingga mampu mengakselerasi institusi-institusi di bidang hukum yang relevan," ucap Ismail.

(Baca: Dua Tahun Pemerintahan, Jokowi-JK Dinilai Belum Serius Tegakkan HAM)

Untuk itu, Ismail meminta agar pemerintah nantinya mengeluarkan paket lanjutan yang mampu membenahi permasalahan inti dalam aspek penegakan hukum.

Menurut Ismail, pemerintah harus mempertimbangkan tiga kriteria saat menciptakan paket reformasi penegakan hukum jilid dua.

"Ada tiga kriteria untuk menyimpulkan mana yang prioritas. Ini harus berhubungan dengan hak fundamental, berdampak luas, dan minim risiko secara politik," tutur Ismail.

Kompas TV Fadli Zon: Dua Tahun Ini Presiden Pencitraan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com