Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Ingin Korban Prostitusi Anak untuk Kaum Gay Kembali Bersekolah

Kompas.com - 15/09/2016, 19:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menginginkan para korban prostitusi anak untuk kaum gay bisa kembali menjalani kehidupannya dengan normal.

Tujuh korban tersebut akan kembali ke sekolah yang sempat mereka tinggalkan selama beberapa waktu.

"Kami dapat dukungan dari sekolah supaya bisa melanjutkan saat mereka proses pemulihan," ujar Khofifah, dalam Diskusi Polri, di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Empat dari tujuh korban tersebut sudah putus sekolah.

Padahal, seusia mereka seharusnya masih menempuh pendidikan wajib.

(Baca: Tersangka Prostitusi Anak untuk Gay Paedofil Bertambah Jadi 4 Orang)

Khofifah berbincang dengan para korban ini untuk memotivasi agar mereka mau kembali sekolah.

Mereka bisa mengejar ketertinggalan dengan kejar paket.

"Kalau mereka kembali ke keluarga, diharapkan ada kesepahaman anggota keluarga bahwa anak ini usia sekolah dan punya harapan kelanjutan pendidikan," kata Khofifah.

Ia mengatakan, ada di antara mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

Kemensos akan memberi pengertian kepada keluarga untuk menuntaskan pendidikan wajibnya. Ada pula korban yang belum diketahui di mana keluarga induknya.

(Baca: Selain Facebook, Pelaku Prostitusi Anak Juga Gunakan Jejaring Sosial Khusus Gay)

Hingga orangtua kandungnya diketahui, anak tersebut akan ditempatkan di rumah khusus sebagai tempat tinggal anak-anak yang berhadapan dengan hukum dan anak terlantar.

"Ditempatkan di sana untuk menyembuhkan trauma yang mereka alami. Mereka juga taat mengikuti prosedur yang ada di sana," kata Khofifah.

Kompas TV Ternyata Terdapat Jaringan Prostitusi Gay Lainnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com