Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Tegaskan Tak Ingin Jadi Stempel Pemerintah

Kompas.com - 24/08/2016, 18:28 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan DPR dan pemerintah terus membaik. Imbasnya politik dalam negeri jauh dari kegaduhan. 

Meski begitu, Ketua DPR Ade Komarudin menegaskan parlemen bukan "tukang stempel" pemerintah.

Menurut Ade, jika ada kesamaan antara legislatif dan eksekutif itu karena kedua lembaga tinggi negara tersebut punya pemikiran yang sama dalam hal kepentingan negara.

"Saya selalu bilang, tidak mau jadi tukang stempel pemerintah. Kami mendukung negara ini, bukan mendukung siapapun. Kalau kebetulan bagus untuk negara, kita dukung," ujar Ade saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Palmerah, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Ia mencontohkan soal kasus yang menyeret Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar yang mengaku mendapatkan kesaksian dari Freddy Budiman terkait adanya keterlibatan oknum pejabat Badan Narkotika Nasional, Polri, TNI dan Bea Cukai dalam peredaran narkoba yang dilakukannya.

Haris sempat dilaporkan ke Bareskrim Polri akibat pernyataannya. Namun, belakangan ketiga institusi tersebut ikut menelusuri kebenaran pernyataan Haris.

Ade pun sejak awal berpendapat bahwa informasi yang diterima Haris harus ditindaklanjuti dan didalami.

Ia menegaskan, dalam menyikapi kasus tersebut haruslah mengedepankan kepentingan publik demi perbaikan negara.

"Kapolri, misalnya. Meskipun teman saya, tapi saya juga kritik. Kan pasti di bawah institusi ada saja yang nakal. Jangan merasa institusi kita paling bersih,", kata dia.

Begitu pula dengan kasus mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar yang kedapatan memiliki dua kewarganegaraan.

Ade mengaku dirinya tak mengenal Arcandra secara pribadi namun ia melihat kepentingan secara luas.

"Biayain orang sekolah, memangnya negara enggak keluar duit? Saya yakin dia dari beasiswa, S2 atau S3. Dibiayain negara, sekolah, pintar, menemukan sesuatu di bidang itu. Terus hanya karena urusan itu (kewarganegaraan), investasi kita yang banyak, orang kita yang bagus, diambil (negara) orang," tuturnya.

Kompas TV Eksekusi Mati, Akom: Jangan Tebang Pilih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com