Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Perombakan Kabinet untuk Wujudkan Nawacita

Kompas.com - 06/01/2016, 09:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Rizal E Halim mengatakan, Presiden Joko Widodo perlu merombak (reshuffle) kabinet karena beberapa kementerian belum menunjukkan kinerja konkret sesuai program Nawacita.

"Pertimbangan utama yang dijadikan tolok ukur adalah kompetensi, kapasitas, dan rekam jejak yang nyata, bukan bagi-bagi kursi," kata Rizal di Jakarta, Rabu (6/1/2016), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, tidak optimalnya kinerja beberapa menteri menjadi hambatan untuk mewujudkan sejumlah janji Presiden Jokowi, khususnya terkait dengan berbagai agenda pembangunan yang tertuang dalam Nawacita Presiden.

"Ini yang menjadi dasar, bukan hal lain, bukan pula hasil penilaian Menpan-RB. Hasil penilaian Kementerian PAN-RB itu hanyalah bersifat administratif karena yang dievaluasi adalah dokumen-dokumen yang terkait dengan prinsip-prinsip reformasi birokrasi, tetapi tidak mencerminkan kinerja riil kementerian," ujarnya.

Direktur Lingkar Studi Efokus ini menambahkan, tentunya Presiden Jokowi sangat paham dan mengerti menteri mana saja yang belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. (Baca: Zulkifli Tegur Anggotanya yang Spekulasi soal "Reshuffle")

Rizal menilai, beberapa kementerian yang selama setahun ini belum menunjukkan kinerja yang positif, bahkan sebagian hanya menimbulkan kegaduhan, seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian BUMN, Jaksa Agung, Kemenkum HAM, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Koperasi dan UMKM.

Selain itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Sekretariat Negara. (Baca: Kubu Aburizal Bakrie Buka Opsi Bergabung dengan Pemerintah)

Rizal mengatakan, Presiden perlu melakukan evaluasi kembali dan menempatkan figur-figur yang tepat dalam perombakan kabinet nanti.

Ia mencontohkan, Menteri Pemuda dan Olahraga dapat dipertimbangkan nama-nama seperti Firmanzah dan Maruarar Sirait sebagai figur yang dapat diandalkan.

Firmanzah, katanya, merupakan simbol kepemudaan di bidang pendidikan, sementara Maruarar ikon pemuda di bidang politik. (Baca: Tak Mau Gabung ke KIH atau KMP, PPP Kubu Djan Faridz Ingin Dukung Pemerintah)

Kementerian BUMN bisa dipercayakan kepada Iman Sugema. Kiprah Iman Sugema selama ini dapat dilihat dari gagasannya yang brilian, tetapi belum diadopsi sepenuhnya, termasuk kinerja dalam membenahi perusahaan PGN sebagai komisaris utama PGN.

Selanjutnya, Menkum HAM ada baiknya diisi oleh pakar hukum tata negara, seperti Romli Atmasasmita, Hikmahanto Juwono, atau Saldi Isra.

Untuk Kementerian Koperasi-UMKM bisa disii oleh penggiat UKM-Koperasi, seperti Budi Isman, atau Arif Budimanta. (Baca: PDI-P Minta Golkar Serahkan Kursi Ketua DPR jika Ingin Gabung ke Pemerintah)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sebaiknya dipercayakan kepada akademisi senior yang bereputasi dunia, seperti Ari Kuncoro yang sekarang menjabat Dekan FEB-UI.

Jaksa Agung sebaiknya ditempati oleh jaksa karier internal atau setidaknya akademisi nonparpol.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com