Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Terus Perjuangkan Biaya Santunan TKI Korban Musibah Mina

Kompas.com - 07/10/2015, 04:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyatakan, pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri akan mengirim surat dan menekan otoritas di Arab Saudi agar tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban musibah Mina juga mendapatkan fasilitas asuransi.

"Kan biasanya tidak hanya (mendapat) asuransi di sini, tapi juga dari perusahaan. Kami akan bantu targetkan supaya biayanya bisa diterima keluarga," ucap Nusron di Kantor BNP2TKI, Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Mengenai jumlah biaya asuransi klaim kerja, Nusron mengatakan bahwa dia tidak bisa memastikan, karena tergantung masing-masing perusahaan. Biasanya, menurut dia, untuk perusahaan perkapalan bisa mencapai Rp 150 juta - Rp 200 Juta. Sedangkan perusahaan konstruksi berkisar Rp 100 juta - Rp 150 juta.

"Biasanya. Saya harus lihat kontraknya dulu. Jumlahnya macam-macam," ucap dia.

BNP2TKI memfasilitasi pemberian asuransi kepada keluarga tiga TKI yang menjadi korban musibah Mina di Jalan 204. Ketiga korban tersebut adalah Akhmad Jamhuri, Wartoyo Usman dan Asdinur Bin Sanurih yang masing-masing mendapat Rp 80 juta.

Ia menambahkan, ada kemungkinan TKI yang menjadi korban musibah Mina mendapat tiga santunan. Pertama dari asuransi di Indonesia, santunan kedua dari perusahaan tempat bekerja dan santunan ketiga dari pemerintah, seperti yang didapat juga oleh korban jatuhnya crane.

"Siapa tahu seperti kasus crane, ada dari pemerintah Arab Saudi. Kemarin kan dapat 1 juta SR (Saudi Riyal) atau Rp 3,8 miliar. Kalau yang hari ini kan ada atau tidak belum ada pengumuman resmi. Kalau pun ada, BNP2TKI akan bantu memperjuangkannya," ucap Nusron.

Menurut Nusron, pada hari yang sama Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Lalu Muhammad Iqbal sudah mengontaknya dan mengatakan telah menemui pihak perusahaan di Arab Saudi untuk membayarkan klaim asuransi kerja bagi korban TKI yang meninggal dalam musibah Mina. Pihak perusahan telah menyatakan kesanggupan, namun akan melihat lembar kontrak terlebih dahulu untuk teknisnya.

Jika dalam satu bulan ini belum juga dibayarkan, BNP2TKI juga akan mengirim orang ke Arab Saudi untuk menemui pihak perusahaan. "Akan kita kawal terus. Kebetulan November saya akan ke sana (Arab Saudi). Kalau sampai bulan ini belum selesai, saat ke sana akan saya tagih," kata Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com