"Saya minta Menko Polhukam ada target waktu," ujar Ryamizard, dalam jumpa pers di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014).
Jangka waktu penyelesaiannya, kata Ryamizard, bisa ditetapkan sekitar 2 tahun. Dalam rentang waktu itu, diadakan evaluasi setiap enam bulan sekali untuk memaparkan capaian-capaian yang telah dilakukan oleh Kemenhan mau pun Kemenko Polhukam.
Menurut Ryamizard, kerja sama kedua kementerian bisa dilakukan dengan saling menopang dan bertukar informasi terkait upaya penyelesaian terorisme di Poso. "Jangan sampai ada intelijen satu pihak saja yang tahu, jadi harus sama," kata Ryamizard.
Terkait adanya perekrutan dan perkembangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Poso, Ryamizard meminta agar masyarakat waspada. Selain itu, kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pesantren, kuliah subuh, atau sholat Jumat juga diharapkan menyampaikan bahaya dari kelompok ISIS tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.