Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal dan Mahfud Akui Cocok, Makan Siang Bersama di Bali

Kompas.com - 20/04/2014, 13:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan salah seorang calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud MD, Sabtu (19/4/2014) siang, bertemu di sebuah restoran di Bali. Dari jamuan makan siang sekitar 1 jam 15 menit itu, keduanya merasa cocok. Meski demikian, langkah menggandengkan keduanya masih terlalu dini.

"Pak Ical merasa cocok dengan saya dan saya juga merasa cocok dengan Pak Ical," kata Mahfud yang dihubungi Kompas, Sabtu malam, di Jakarta.

Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengelak saat ditanya apakah kecocokan yang dimaksud itu terkait kemungkinan keduanya menjadi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung bersama Partai Golkar dan PKB.

"Pak Ical tidak berbicara soal capres atau cawapres. Namun, saya tegaskan, saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Karena itu, Pak Ical akan ke Pak Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB)," ujar Mahfud yang mengaku diizinkan oleh PKB untuk melakukan kontak politik dengan siapa pun untuk pemilihan presiden mendatang.

Menurut Mahfud, dalam perbincangan setelah makan siang, Ical yang didampingi petinggi Golkar, Sharif Cicip Sutardjo, dan pengusaha Erwin Aksa menjelaskan, partainya saat ini sudah mengantongi 108 kursi di DPR. ”Masih ada sekitar 7 kursi yang akan bertambah. Jadi, kalau mendapatkan 7 kursi lagi, jumlah kursi Golkar 115. Ini bisa mengajukan capres dan cawapres sendiri," tutur Mahfud yang datang ditemani seorang ajudan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, selama ini Mahfud memang termasuk tokoh yang sering disebut-sebut selain Pramono Edhie Wibowo dan Soekarwo.

Menurut Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Rully Chairul Azwar, Ical sebagai capres harus membuka peluang sebesar-besarnya kepada siapa pun yang akan memperkuat pasangan tersebut.

Tunggu perkembangan

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Makassar, Sulawesi Selatan, kembali menyatakan kesiapannya jika diminta mendampingi Joko Widodo sebagai wapres. Sebagai anak bangsa yang ingin berbakti, Kalla mengaku siap setiap saat mengabdi.

Sejauh ini Kalla mengatakan masih menunggu dan melihat perkembangan, termasuk dari sejumlah partai. "Kalau siap, ya, sebagai anak bangsa kita harus siap kapan saja. Kalau itu untuk bangsa, kita semua harus siap. Namun, kita lihat saja perkembangan yang terjadi. Sejauh ini saya belum bertemu Ibu Mega, Jokowi, jadi kita tunggu saja," katanya.

Ditanya soal rencana pertemuan antara dirinya, Megawati, dan Jokowi di Bali, Kalla mengaku belum tahu dan belum mendapat kabar. Kalla juga mengatakan akan ada perkembangan dari sejumlah partai, termasuk soal koalisi, dalam beberapa hari ke depan.

"Kemarin, kan, PPP sudah, besok akan ada partai lain. Lihat saja perkembangan. Politik di Indonesia berubah sangat cepat, jadi tunggu saja,” ujar Kalla.

Dalam acara Temu Tokoh dan OSIS Nasional di Aula SMP Athirah, Makassar, Kalla menjawab sejumlah pertanyaan peserta. Dalam tanya jawab soal kepemimpinan, Kalla, antara lain, mengatakan pentingnya persatuan dan kebersamaan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Sejauh ini, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang dilaporkan akan bertemu Kalla, tengah memanfaatkan libur panjang bersama keluarganya di Bali hingga Senin (21/4).

Dukungan alumni ITB

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com