Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyadapan dan Protes AM Fatwa kepada Dubes Australia

Kompas.com - 21/11/2013, 08:56 WIB
Sandro Gatra

Penulis

Sumber Kompasiana

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah A M Fatwa menilai pemerintah Indonesia tidak perlu menuntut maaf dan meminta penjelasan atas tindakan Australia yang menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat Indonesia. Menurut Fatwa, langkah yang dilakukan pemerintah saat ini sudah tepat.

Pemerintah Indonesia sudah menarik Duta Besar Indonesia di Canberra, Nadjib Riphat Kesoema, disusul dengan instruksi Presiden SBY untuk menghentikan sementara beberapa proyek kerja sama dengan Australia, di antaranya pertukaran informasi dan intelijen dan latihan militer bersama.

Pendapat Fatwa itu merujuk pada pengalaman pahitnya ketika menerima Duta Besar Australia di Jakarta, Bill Farmer, tahun 2007. Saat itu, Bill beraudiensi dengan pimpinan MPR RI sebelum perwakilan MPR melakukan kunjungan ke Australia atas undangan Ketua Parlemen Nasional Australia dan Presiden Senat Australia.

Sebelum Fatwa tiba, tepatnya satu jam sebelum pertemuan, tiga orang petugas keamanan Kedubes Australia melakukan cek keamanan di ruang kerjanya. Ia lalu dilaporkan oleh sekretarisnya perihal pemeriksaan itu.

Kepada Bill Farmer, Fatwa menyampaikan protes. Namun, Bill Farmer menjawab ringan bahwa itu merupakan prosedur tetap dari keamanan Indonesia. Bagaimana kelanjutan cerita Fatwa? Baca seutuhnya di tulisan Fatwa di Kompasiana ditautan ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
'Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan'

"Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com