Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan: Kalau Bukan Demokrat, Sebaiknya Saya ke Mana?

Kompas.com - 28/09/2013, 18:47 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menegaskan bahwa tak ada yang salah dengan pagelaran Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Demikian pula pilihannya mengikuti konvensi yang diselenggarakan Demokrat. Namun, menurutnya, penyelenggara konvensi yang bisa saja bermasalah.

"Memang banyak yang tanya, kenapa ke Demokrat. Saya balik bertanya, sebaiknya yang mana?  Bukan kah konvensi adalah cara yang benar? Bahkan, ada yang ditentukan oleh donor terbesar. Jadi konvensi itu benar, penyelenggaranya yang bermasalah," ujar Anies seusai acara A State of Indonesian Creative Conference IDEAFEST 2013, Jakarta Convention Center, Sabtu (28/9/2013).

Anies menjelaskan, penyelenggara konvensi yang bermasalah, dalam hal ini Demokrat, merupakan opini di masyarakat. Menurutnya, anggapan itu ada karena sejumlah kader Demokrat yang terjerat kasus korupsi.

"Selama ini kan ada opini. Opini bahwa Partai Demokrat itu partai di mana banyak pegiat-pegiatnya yang terlibat kasus korupsi sehingga mendapat sorotan luas. Tapi konvensinya sendiri mekanisme yang benar bukan?" terangnya.

Anies tak menampik banyak kritikan setelah dirinya menjadi peserta Konvensi Demokrat. Ia mengatakan, awalnya diundang untuk menjadi peserta konvensi dan merasa terpanggil karena negara dan siap bertanggung jawab.

Konvensi Demokrat diikuti 11 peserta, yaitu:
1) Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan);
2) Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat);
3) Pramono Edhie Wibowo (mantan Kepala Staf Angkatan Darat);
4) Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah);
5) Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat);
6) Anies Baswedan;
7) Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara):
8) Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI);
9) Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan);
10 Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat);
11)Dahlan Iskan (Menteri BUMN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com