Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kompas.com - 08/05/2024, 17:17 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan RI mengaku sudah mengajukan anggaran tambahan khusus penanganan konflik di Papua tetapi sampai saat ini belum dicairkan.

Hal itu disampaikan Plt Sekjen Kemenhan Marsdya (Purn) TNI Donny Ermawan Taufanto saat sesi tanya jawab pada acara pembekalan para perwira siswa (pasis) di Markas Sesko AL Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2024).

“Sudah kita ajukan kepada pemerintah untuk menyiapkan anggaran tambahan khusus penanganan Papua, tapi sampai saat ini anggaran khusus itu belum turun,” ujar Donny.

Donny mengatakan, anggaran khusus akan membuat fokus dalam penanganan konflik di Papua, seperti dengan melengkapi peralatan TNI-Polri.

Baca juga: Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua


“Prajurit maupun polisi dalam hal pengenalan medan tidak sebaik OPM (Organisasi Papua Merdeka), mereka tahu medan, mereka fisiknya bagus. Saya rasa kita bisa atasi kekurangan tersebut,” kata Donny.

Donny menyebut, Kemenhan RI bertekad memberikan helikopter dan pesawat tambahan, hingga alat-alat sensor.

“Untuk mendeteksi ataupun melakukan tindakan kekerasan balasan kepada OPM,” ujar Donny.

“Jadi intinya semua cara kita lakukan, kesejahteraan kita wujudkan di Papua. Pendekatan keamanan kita lakukan juga,” katanya lagi.

Baca juga: Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Terkait pelaksanaan di lapangan, Donny juga meyakini bahwa TNI dan Polri sudah tahu tugas masing-masing.

“Di situ bagaimana kita irisannya, TNI dan Polri. Kapan TNI membantu Polri, kapan Polri membantu TNI,” kata Donny.

Pada September 2023, Kemenhan yang diwakili Wakil Menhan Muhammad Herindra pernah mengusulkan anggaran mendesak penanganan konflik di Papua saat rapat dengan Komisi I DPR RI.

Saat itu, Herindra didampingi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan kepala staf tiga matra.

Baca juga: Polemik Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Dianggap Tak Selesaikan Konflik di Papua

“Ada beberapa atensi dalam kebutuhan anggaran 2024, di antaranya pembangunan dan pemindahan personel Kemenhan dan TNI ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kebutuhan anggaran mendesak penanganan konflik di Papua serta operasi keamanan wilayah perbatasan dan pulau terluar,” kata Herindra waktu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com