Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Kompas.com - 08/05/2024, 06:11 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin meyakini bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya Gibran Rakabuming Raka tidak akan berlabuh di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) usai tidak dianggap menjadi bagian dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) lagi.

Menurut Ujang, Jokowi membutuhkan partai yang lebih besar dari PSI. Demikian juga, Gibran yang diketahui telah ditetapkan sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih untuk periode 2024-2029.

“Cukup Kaesang saja karena PSI kan tidak lolos ke Senayan. Makanya harus cari pelabuhan partai lain yang besar. Harus cari rumah besar untuk cari backup politik, untuk kenderaan politik juga ke depan,” kata Ujang kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Dia pun menyebut ada dua partai politik besar yang mungkin dijadikan tempat berlabuh Jokowi dan Gibran, yakni Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

“Ya mungkin Golkar. PAN juga sudah membuka diri untuk Jokowi, partai lain belum,” ujar Ujang.

Baca juga: Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Lebih lanjut, Ujang memprediksi bahwa Jokowi bakal memperhitungkan strategi untuk tidak menempatkan anggota keluarga dalam satu partai yang sama.

Dengan pertimbangan, saat yang satu tumbang maka yang lainnya tidak akan ikut tumbang bersama.

“Kalau ke PSI tidak karena sudah ada anaknya juga di situ. Don’t put all your eggs in one basket, jangan simpan telur dibasket yang sama. Artinya, jangan berpartai di satu keluarga di partai yang sama. Kalau satu pecah, pecah semua,” kata Ujang.

“Jadi dibagi ada di partai PSI, Golkar, dan yang lain begitu. Kalau politikus andal begitu,” ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

PDI-P tak akui Gibran

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi bukan bagian dari PDI-P lagi.

Hal itu disampaikan Komarudin saat ditanya status Jokowi sebagai kader PDI-P setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak permohonan sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Ah, orang (Jokowi) sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? Yang benar saja," kata Komarudin ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta pada 22 April 2024.

Sikap Presiden Jokowi selama pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dinilai berbeda dengan PDI-P yang telah membesarkannya.

Baca juga: Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi diduga kuat mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Selain itu, Komarudin mengatakan, Gibran juga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI-P.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com