JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan Presiden Terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club dianggap tidak perlu sampai memaksakan seluruh presiden terdahulu terlibat jika memang ada yang tidak berkenan.
"Jadi jika Prabowo Subianto ingin membentuk itu, ya tinggal dibentuk. Perkara nanti ada mantan presiden yang tidak mau bergabung, seperti Megawati Soekarnoputri misalnya, tentu itu perkara lain," kata pengamat politik Jannus TH Siahaan saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/5/2024).
"Dengan adanya Jokowi (Joko Widodo) dan SBY (Susilo Bambang Yudhodoyono) juga sudah cukup, sudah cukup mewakili mantan-mantan presiden yang masih hidup toh," sambung Jannus.
Jannus juga meyakini jika wacana itu terwujud, sifat Presidential Club tidak sama dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang mempunyai landasan hukum yaitu Pasal 16 UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden.
Baca juga: Presidential Club Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia
"Karena Watimpres bukan tempat berkumpul para mantan presiden toh, tapi hanya para tokoh pemberi pertimbangan saja," ujar Jannus.
Karena diperkirakan sifatnya akan informal, maka menurut Jannus tidak terdapat ikatan koordinatifatau instruktif terkait Presidential Club dengan kelembagaan kepresidenan.
"Ikatannya bersifat personal dan pertemanan saja," ucap Jannus.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo berencana membentuk Presidential Club sebagai ajang dialog dengan para Presiden.
Baca juga: Prabowo Mau Bentuk Presidential Club, Maruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo pasti duduk bersama dengan para presiden RI pada waktu yang tepat.
Para presiden yang dimaksud ialah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi).
"Insya Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati," ujar Dahnil saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (3/5/2024).
Dahnil mengatakan, Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap bertemu rutin dan berdiskusi tentang masalah strategis kebangsaan melalui perkumpulan yang dinamakan Presidential Club itu.
Baca juga: Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong Presidential Club
"Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ucap dia.
Dahnil melanjutkan, Prabowo juga berharap agar para pemimpin Indonesia kompak, rukun, dan untuk guyub memikirkan serta bekerja demi kepentingan rakyat banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.