Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Kompas.com - 05/05/2024, 19:11 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diadaptasi seluruh satuan pendidikan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) menghasilkan berbagai teknologi terapan perikanan.

Sebagai contoh, para taruna dan taruni dari Politeknik KP Sidoarjo yang sedang menjalani kegiatan MBKM di Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berhasil menciptakan lima alat mesin perikanan (alsinkan).

Alat-alat tersebut meliputi rotary dryer, hydrolic press, oven multifungsi, oven asap cair, dan pindang higienis.

Untuk rotary dryer, alat ini berfungsi untuk mengeringkan produk perikanan seperti magot, pelet ikan, dan produk perikanan kering.

Baca juga: Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Keunggulan produk tersebut adalah lebih cepat kering, hemat energi, dan punya sistem pengeringan merata.

Sementara hydrolic press merupakan alat untuk mengurangi kadar lemak dan air saat proses pembuatan tepung ikan. Keunggulan alat ini adalah mudah dioperasikan, murah, dan bebas biaya listrik.

Alat lainnya, yakni oven multifungsi berfungsi untuk mengeringkan tepung ikan, pelet, dan produk perikanan lain.

Keunggulan alat tersebut adalah harganya yang murah, mudah dioperasionalkan, dan cocok digunakan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Sedangkan oven asap cair adalah alat yang berfungsi untuk mengeringkan ikan asap menggunakan asap cair. Alat ini tidak membutuhkan suhu tinggi dan punya sistem pengeringan cepat sehingga lebih efisien dan mudah dioperasikan.

Untuk pindang higienis, alat ini berfungsi untuk membuat pindang ikan dengan keunggulan bahan yang dipergunakan menggunakan stainless steel food grade dan tertutup.

Berkat itu, produk pindang ikan yang dihasilkan menjadi lebih bersih dari kontaminan.

Kepala LRMPHP Kartika Winta mengatakan, hasil praktik dari program MBKM berupa rancang bangun alsinkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat. Utamanya, dalam hal pengolahan produk perikanan dan sebagai sarana pendukung pelaksanaan program strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) KP.

Baca juga: Dorong Kelestarian Ekosistem Laut, Pertamina Patra Niaga Raih Penghargaan Kepatuhan KKPRL dari Kementerian KP

Program MBKM dinilai Kartika sangat penting karena telah membantu membekali para taruna dan taruni dengan kemampuan teknis agar mereka siap terjun di dunia industri.

Program MBKM dinilai penting karena membantu membekali para taruna dan taruni dengan kemampuan teknis agar mereka siap terjun di industri.Dok. Kementerian KP Program MBKM dinilai penting karena membantu membekali para taruna dan taruni dengan kemampuan teknis agar mereka siap terjun di industri.

Untuk diketahui, MBKM adalah program kebijakan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

Program tersebut bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar menguasai berbagai keilmuan yang berguna saat memasuki dunia kerja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com