JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan mengenai keinginan Presiden terpilih, Prabowo Subianto membentuk "presidential club" menjadi artikel populer di Kompas.com, Jumat (3/5/2024).
Artikel populer berikutnya, PDI Perjuangan menyebut Presiden Joko Widodo merupakan kader mbalelo atau pembangkang.
Pemberitaan populer lainnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan kebijakan khusus supaya bisa menembus DPR RI meski tak lolos ambang batas 4 persen.
Berikut ulasan selengkapnya:
Prabowo ingin membentuk "presidential club". Keinginan tersebut pun mendapat respons Jokowi.
Menurut Jokowi, para presiden dapat bertemu dua hari sekali bila wacana tersebut terbentuk.
"Dua hari sekali (bertemu) ya enggak apa-apa," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).
Jokowi pun menyambut baik rencana Prabowo untuk membentuk presidential club.
"Bagus. Bagus, bagus," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Baca selengkapnya: Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali
Politikus senior PDI-P, Hendrawan Supratikno menyebutkan, Jokowi masuk dalam kategori kader yang mbalelo atau membangkang dan memberontak.
Hal itu ia sampaikan merespons penilaian pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno bahwa Jokowi adalah tembok tebal bagi PDI-P untuk berkoalisi dengan pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Diukur dari AD/ART Partai, Pak Jokowi masuk kategori kader mbalelo," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Kamis (2/5/2024) malam.
Hendrawan mengatakan itu merujuk pada apa yang dilakukan Presiden Jokowi terhadap PDI-P pada Pilpres 2024.
Menurutnya, Jokowi berseberangan dengan sikap politik PDI-P untuk Pilpres 2024.