Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Ungkap Rata-rata Kenaikan Pemudik Jalur Darat Capai 13 Persen, Meningkat dari Tahun Sebelumnya

Kompas.com - 08/04/2024, 11:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, jalur angkutan darat menjadi jalur yang mendapat perhatian khusus di masa mudik Lebaran tahun 2024.

Pasalnya, kenaikan pergerakan orang mencapai 13 persen dari sekitar lima persen pada tahun sebelumnya.

Budi Karya mengungkapkan, jalur darat yang penanganannya paling menantang adalah Cipali, Merak, dan Ketapang. Di Cipali, jumlah pergerakan orang tercatat sempat meningkat mencapai 23 persen per hari.

"Di Cipali sekalipun ada satu hari naik 23 persen tetapi tidak terjadi kemacetan. Average, kenaikan tahun ini 13 persen. Kenaikan-kenaikan di sektor darat itu biasanya tidak lebih dari lima persen, tahun ini kenaikan 13 persen dan satu hari 23 persen," kata Budi Karya usai meninjau mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen bersama Presiden Jokowi, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).

Baca juga: Tinjau Arus Mudik di Stasiun Pasar Senen, Jokowi: Semuanya Rapi Sampai di Atas Kereta

Adapun di Merak, turut terjadi peningkatan jumlah penumpang yang melebihi batas. Budi Karya mengklaim bahwa penumpukan ini terjadi lantaran ketidaktaatan masyarakat pengguna jalan.

Menurut Budi, mereka belum membeli tiket penyebrangan saat hendak berangkat. Akibatnya, antrean mengular hingga 10 kilometer.

"Kalau di kereta api kan mereka beli tiket, dia datang dua jam sebelumnya. Kalau ini ada yang belum (beli) tiket bahkan jalannya besok pagi, dia datang. Maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 km. Kita lakukan, kami datang bersama Pak Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), dengan TNI/ Polri lalu kita rapatkan beberapa cara bertindak yang efektif kemarin," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Minta Menhub Tangani Arus Mudik: Ada Masalah Kecil, Segera Diselesaikan

Sedangkan jalur udara, kereta api, dan laut bisa ditangani dengan baik. Budi Karya mengungkapkan, tidak terjadi penumpukan di stasiun kereta api karena tiket sudah diperoleh masyarakat melalui daring dan luring dengan jumlah yang ditentukan.

Tercatat, ada sekitar 4,2 juta penumpang yang mudik menggunakan kereta api.

"Penjualan tiket mudik sampai saat ini masih 99,98 persen, masih ada dua persen lagi. (Stasiun Pasar) Senen dan (Stasiun Surabaya) Pasar Turi adalah yang terbanyak. Secara umum, kereta api berjalan dengan baik, Insya Allah tidak ada longsoran di titik-titik," kata Budi Karya.

Sementara di sektor transportasi udara, pihaknya mengarahkan untuk memaksimalkan armada agar tidak terjadi penumpukan calon penumpang.

"Dengan 420 pesawat, kita bisa meningkatkan jumlah penumpang. Artinya perjalanannya bertambah. Kita menambah, membuka lapangan terbang lebih sore dan lebih malam," ujar Budi Karya.

Baca juga: Sebut Mudik 2024 Lebih Baik, Jokowi: Tak Ada Antrean Panjang dan Desak-desakan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com