Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dugaan Kejanggalan Suara PDI-P dan PSI, Rekapitulasi Suara Taipei Buntu

Kompas.com - 04/03/2024, 13:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemiluhan Umum (KPU) terpaksa menunda dan menetapkan skors atas rapat pleno penghitungan suara dari hasil pemilu di wilayah kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei, Taiwan, Senin (4/3/2024) subuh.

Rapat yang sudah berlangsung selama sejam lebih khusus untuk PPLN Taipei ini menemukan sejumlah kejanggalan pada pencatatan hasil penghitungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan PDI-P.

Kejanggalan suara PSI ditemukan oleh saksi PDI-P pada suat suara di Pos 001. PSI mengalami kelebihan 5 suara.

KPU dan PPLN Taipei mengulang kembali penghitungan berdasarkan turus dan mendapatkan perolehann suara PSI mestinya 50, tetapi di kolom total perolehan suara justru tertulis "lima lima" (55).

Baca juga: Beda Suara PSI Menurut Sirekap KPU dengan Formulir Model C di Sejumlah TPS

Saksi PSI, Marsha Damita Siagian, mempersoalkan balik karena menemukan ada coretan dan tipeks pada kolom caleg nomor urut 4 dan 5.

Caleg nomor urut 4 itu dirinya sendiri. Berdasarkan turus, ia seharusnya memperoleh hanya 2 suara, tetapi pada kolom angka perolehan suara tertulis "tujuh" (7).

Sementara itu, pada caleg nomor urut 5, Syarifudin Noor, tampak ada coretan tetapi perolehan suaranya sudah sesuai dengan turus, yaitu 4 suara.

"Mohon maaf mau tanya kenapa ada tipeks? Yang harusnya sudah melewati rapat pleno, memang kami tidak ada saksi di Taipei, ditandantangani saksi paslon 01, 02, 03, tapi dengan kesalahan yang saya sampai tidak tahu maksudnya apa," kata Marsha.

"Kenapa pada saat pleno di tingkat negara, sebelum dibawa ke sini, tidak dicek ulang boksnya?" imbuhnya.

Kejanggalan juga ditemukan pada suara PDI-P. Saksi PDI-P, Putu Bravo, mulanya mempertanyakan penggunaan tipeks pada surat suara TPS 02 dan Pos 001.

Di TPS 02, jumlah coblosan untuk PDI-P berjumlah "tujuh belas", namun tulisan itu dibubuhkan di atas tipeks. Angka 17 itu sudah diparaf oleh petugas KPPS di Taipei.

Baca juga: Rekapitulasi Nasional, Anies-Muhaimin Menang di Sudan, Saudi, dan Suriah

KPU dan PPLN Taipei lalu menghitung ulang total perolehan suara PDI-P dan caleg mereka berdasarkan turus dan memperoleh hasil sesuai dengan yang tertera, yaitu 60 suara.

"Catat di kejadian khusus ya, tanya ke saksi," pesan Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik, kepada PPLN Taipei.

Saksi PDI-P lainnya, Harli Muin, kemudian mengungkit bahwa hal sejenis ditemukan di penghitungan suara Pos 001. Suara total PDI-P tertulis 73, tetapi tulisan itu dibubuhkan di atas tipeks.

"Kenapa PDI-P selalu ada tipeksnya? Kalau ini berulang, berarti ada unsur kesengajaan," ucap dia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com