JAKARTA, KOMPAS.com - Perolehan suara PDI-P dan Partai Golkar tertukar dalam rekapitulasi hasil penghitungan di wilayah kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Seoul, Korea Selatan.
Hal ini diketahui dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara PPLN Seoul secara nasional di kantor KPU RI.
Pada Pileg 2024, PDI-P mendapatkan nomor urut 3, sedangkan Golkar 4.
Saksi PDI-P, Harli Muin, yang lebih dulu mendapati adanya kejanggalan ini. Ia mencermati, ada perbedaan perolehan suara partainya di dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dengan formulir C.Hasil plano di TPS 016 Seoul.
Baca juga: Massa Demo di Depan Kantor KPU Sempat Ricuh dengan Polisi
"Pertanyaan saya kenapa salah-salah begini, Mbak? Apakah ini Sirekap atau sengaja salah? Ini tidak sesuai ditulis kenapa, apa karena Sirekap atau Anda sengaja salah menuliskan? Atau memang diubah?" desak Harli kepada pengampu divisi teknis PPLN Seoul, Rinda, di kantor KPU RI, Jumat (1/3/2024).
"Kita ini kan belum cacat, lihat itu 4 (suara untuk) partai, kau tulis 2 di situ. Lalu seharusnya (ada suara) 21, itu menjadi 9. Kenapa dikurangi begitu banyak?" imbuhnya.
Semua pihak kemudian mencermati kembali perolehan suara PDI-P yang mendapatkan nomor urut 3 itu.
Formulir C.Hasil plano dari TPS 016 yang turut diunggah di dalam Sirekap ditampilkan di dalam rapat.
Baca juga: Respons Putusan MK, KPU Tegaskan Pilkada Serentak Tetap 27 November 2024
Anggota KPU RI, Yulianto Sudrajat menegaskan bahwa formulir manualnya harus dicocokkan dengan data yang ada di Sirekap.
Rinda kemudian mengakui terdapat kesalahan setelah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap formulir-formulir yang ada.
"Setelah kami cek, ada kesalahan input di (formulir) C.Hasil. Setelah kami cek untuk seluruh suara partai politik dan suara calon PDI-P itu tertukar dengan Partai Golkar. Jadi di sebelahnya, seperti itu. Salah penempatan," kata dia.
Saksi dari Partai Golkar kemudian menyahut.
Baca juga: Rekapitulasi KPU: Anies-Muhaimin Menang di PPLN Pretoria dan Islamabad
"Bagus ini ada Sirekap, Mas. Kalau tidak, tidak ketahuan nih Pak Harli," ujarnya berseloroh.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menegaskan apakah kesalahan input itu hanya terjadi di TPS 016 atau di seluruh TPS di ibu kota Korea Selatan itu.
"Hanya TPS 016," jawab Rinda.
Ia juga menegaskan, rekapitulasi di tingkat PPLN Seoul pun sudah benar. Kesalahan terletak pada formulir perbaikan yang belum selesai diinput kembali.
"Kami mohon izin menyampaikan alasannya, proses input ini kami lakukan pertama kali pada saat penghitungan suara di awal pada tanggal 14 Februari. Jadi, seluruh KPPS LN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri) berusaha menginput, semua diinput ini, kemudian kami lakukan tetap pencatatan C.Hasil," jelas Rinda.
Baca juga: KPU Lanjutkan Rekapitulasi Hari Ini, Langsung Digelar 2 Panel
"Jadi tanggal 17-18 itu ada kendala untuk entry di beberapa tim kami, tapi kami sudah meminta pada perbaikan tanggal 17-18 itu semuanya harus dikirim ke kami secara manual juga," ucapnya.
Karena insiden ini, PPLN Seoul akan melakukan rekapitulasi ulang perolehan suara PDI-P dan Golkar, sehingga rekapitulasi menyeluruh perolehan suara di Seoul belum dapat diketuk palu dan akan dilanjutkan malam nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.