Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Anies Bangun Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA di Kampung-Kampung Provinsi Maluku

Kompas.com - 15/01/2024, 12:13 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, berencana membangun lapangan sepak bola dengan rumput berstandar FIFA di kampung-kampung di Provinsi Maluku.

Hal itu disampaikan Anies dalam kampanye dialog bertajuk "Desak Anies" di Maluku, Senin (15/1/2024) yang ditayangkan Kompas TV secara langsung.

Anies mengatakan, kultur sepak bola di Maluku sangat baik dan menjadi salah satu alat pemersatu seperti yang ada dalam cerita film Cahaya Dari Timur.

Sebab itu, dia ingin agar setiap kampung bisa memiliki lapangan yang berstandar FIFA, khususnya dari segi rumput.

Baca juga: Sebut Cak Imin Aneh sejak Jadi Cawapres Anies, TKN: Dulu Dukung Food Estate, Sekarang Mau Hentikan

"Kami ingin agar sepak bola ini tumbuh, jadi apa yang kami lakukan? Kami akan membangun lapangan-lapangan sepak bola di kampung-kampung yang berstandar FIFA," ujarnya.

"Rumputnya berstandar FIFA, jangan diganti-ganti nanti rumputnya ya, tolong jangan diganti-ganti karena ganti-ganti bikin repot nantinya," sambung Anies.

Lapangan ini nantinya memiliki tribune penonton dan Anies berjanji tidak akan memungut biaya untuk penggunaan lapangannya.

"Ini lapangan sepak bola rakyat rumputnya standar FIFA dengan ada tribun penonton dan ini gratis digunakan oleh rakyat," tutur dia.

Baca juga: Program Food Estate Jokowi Dulu Dikritik PDI-P, Kini Ditentang Anies-Cak Imin

Menurut Anies, janji ini bisa cepat terealisasi karena sudah ada contoh lapangan berstandar FIFA di setiap kota administrasi di Jakarta yang telah dibangun.

Lapangan yang tersebar di Jakarta Timur, Barat, Selatan dan Utara itu sudah diresmikan dan sudah diberikan tulisan besar tidak perlu ada biaya penggunaan lapangan.

"Saya sampaikan waktu itu kepada semua, kenapa kami ingin bangun lapangan tersebut, begitu banyak anak-anak potensial bermain sepak bola, tapi mereka dari keluarga yang kurang mampu," imbuh Anies.

"Akibatnya apa, akibatnya apa, mereka tidak pernah merasakan fasilitas yang bertaraf internasional. Kami bangun itu di tengah perkampungan dan kami berikan tulisan amat besar, bahwa lapangan ini tidak untuk dikomersialkan, lapangan ini untuk dipakai oleh rakyat kebanyakan, yang daftar duluan dapat," sambung Anies.

Baca juga: Pelaku Ancam Tembak Anies Ditangkap, Kubu Anies hingga Prabowo Buka Suara

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, dengan adanya lapangan gratis, setiap anak dari kalangan tidak mampu bisa merasakan bermain di lapangan yang rumputnya setara dengan stadion internasional di seluruh Indonesia.

"Apa yang bisa kami harapkan? Insya Allah jadi inspirasi, hari ini kami bermain di lapangan kelas FIFA insya Allah nanti jadi pemain internasional yang bisa membawa nama baik Indonesia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com