Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Cak Imin Aneh sejak Jadi Cawapres Anies, TKN: Dulu Dukung "Food Estate", Sekarang Mau Hentikan

Kompas.com - 15/01/2024, 11:41 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, menilai Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi sering inkonsisten sejak resmi menjadi cawapres Anies Baswedan.

Nusron merespons Cak Imin yang berjanji akan menghentikan proyek food estate jika Anies-Cak Imin terpilih pada tahun 2024.

"Cak Imin aneh deh. Banyak anomali dan inkonsistensi sikap, tindakan dan pemikiran sejak mencalonkan diri jadi wapres," ujar Nusron saat dimintai konfirmasi, Senin (15/1/2024).

Ia menduga Cak Imin terlalu ambisius menjadi cawapres.

Baca juga: Program Food Estate Jokowi Dulu Dikritik PDI-P, Kini Ditentang Anies-Cak Imin

Dengan begitu, kata dia, banyak hal yang Cak Imin sampaikan tidak rasional dan inkonsisten.

"Dulu mendukung (food estate), sekarang mau menghentikan," ucapnya.

Nusron lalu mengungkit kian berkurangnya jumlah lahan di Indonesia karena pertumbuhan jumlah penduduk.

Sebagai contoh, di Pulau Jawa saja, banyak lahan pertanian berubah menjadi perumahan dan industri.

"Ini keniscayaan. Karena itu butuh membuka lahan baru. Food estate itu membuka lahan baru dari lahan gambut disulap agar produktif untuk tanaman pangan," kata Nusron.

Baca juga: Anies Lanjutkan Kampanye di Kota Ambon, Cak Imin Agenda Internal

Sementara itu, Nusron mengakui hasil panen jangka pendek dari food estate memang belum maksimal karena kendala infrastruktur.

Namun, dirinya memastikan hasil panen jangka panjang dari food estate akan sangat bagus.

"Sehingga, ke depan kita punya cadangan lahan yang cukup untuk swasembada pangan. Lahan tersebut bukan diserahkan sama perusahaan, tapi bagi petani yang mau menggarap dikasih kesempatan," imbuhnya.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan, program food estate akan dihentikan jika ia bersama Anies Baswedan memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebagai gantinya, menurut Cak Imin, pemerintah akan memberdayakan petani untuk mendukung ketersediaan pangan nasional.

Baca juga: Klarifikasi Ucapannya, Cak Imin: Tak Ada Wisata Haram, Pariwisata Harus Hargai Pluralitas

"Jangan pangan tersedia, tapi petani jadi penonton. Itu enggak boleh. Karena itu (program) food estate kita hentikan. Kita ganti petani yang melahirkan pangan nasional," ujar Cak Imin dalam acara Slepet Imin Probolinggo, yang digelar di Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (14/1/2024).

Cak Imin menjelaskan, food estate yang digarap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mulanya dibangun untuk menaikkan produksi pangan sehingga mampu menyediakan bahan pangan pokok secara cepat kepada masyarakat.

Dalam prosesnya, teknis pendirian food estate dilakukan dengan membabat hutan lalu menanam tanaman dalam jumlah banyak.

"Tetapi perencanaannya tidak matang. Lebih baik adalah memberdayakan petani menjadi kekuatan produksi pangan sehingga petani kita menanam dan panen. Setelah panen, pemerintah yang beli," ungkap Cak Imin.

Baca juga: Cak Imin Janji Hentikan Program Food Estate

"(Sehingga) petani untung, pangan tersedia. Maka, target pangan nasional itu bukan hanya untuk memenuhi pangan nasional, tetapi juga sekaligus membuat petani kita makmur dan untung," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com