Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Ikrar: Itu Kekecewaan Presiden

Kompas.com - 10/01/2024, 05:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut debat ketiga Pilpres yang dinilai menjadi momen saling serang personal capres oleh Presiden Joko Widodo, merupakan bentuk kekecewaan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam debat tersebut, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, terkesan menyerang calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, tentang data pertahanan.

"Ya menurut saya pernyataan kekecewaan presiden itu ya, itu hanya untuk menutupi bahwa dia sendiri sebagai presiden tidak mampu mengerahkan kepada Menhan (Prabowo) mengenai kebijakan pertahanan apa yang harus dilaksanakan," kata Ikrar di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Respons Jokowi soal Debat Capres Ungkap Posisi Politik, Ahli: Sudah Kepalang Tanggung

Kendati demikian, menurut Ikrar, bentuk kekecewaan itu tak hanya dirasakan oleh Presiden Jokowi.

Menurutnya, masyarakat pun kecewa melihat penampilan Prabowo yang merupakan Menteri Pertahanan, justru dianggap tidak menguasai tema debat pertahanan.

"Kalau Anda lihat di Harian Kompas kan ada capnya ya bahwa rakyat saja banyak kecewa, enggak nyangka bahwa Prabowo seorang Letjen TNI, Menhan tidak kuasai aspek-aspek dalam bidang pertahanan yang menjadi apa namanya itu kementerian yang di bawahnya dia," ungkap Ikrar.

Lebih jauh, Ikrar menyoroti apa yang disampaikan oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan tentang lahan milik Prabowo sekitar 340.000 hektare.

Baca juga: Respons Jokowi soal Debat Capres Dianggap Tak Cerminkan Negarawan Bijak

Dia kemudian membandingkannya dengan kehidupan prajurit yang rumah dan makan saja dinilai belum mencukupi.

Kata Ikrar, hal yang sama pernah ditanyakan oleh Jokowi saat debat dengan Prabowo pada Pilpres sebelumnya.

"Jadi apa yang dikatakan Anies itu sebetulnya adalah yang juga dikatakan oleh Jokowi. Kalau Jokowi itu dulu katakan saya tahu Pak Prabowo punya tanah di Kaltim nilainya itu hampir 220 ribu hektar," ungkapnya.

"Anies kan cuma ingin kontraskan, Anda sebagai Menhan enak banget, tanahnya 340 ribu hektar. Sementara prajurit itu jangankan punya rumah, untuk makan saja uang lauk pauknya kecil banget," lanjut Ikrar.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengatakan, debat pemilihan presiden (pilpres) sebaiknya diformat lebih baik lagi ke depannya.

Baca juga: Komentari Debat Pilpres, Jokowi Dinilai Posisikan Diri Pro Prabowo

Menurutnya, tidak masalah antar paslon saling serang, asalkan menyoal kebijakan, visi dan misi.

"Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga (berlangsung) hidup. Saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin.

"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com