Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Kemungkinan Indonesia Bernasib seperti Yugoslavia jika Ketimpangan Ekonomi Tak Diperhatikan Pemerintah

Kompas.com - 11/12/2023, 14:03 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyebutkan, kemungkinan Indonesia bernasib sama seperti Yugoslavia jika ketimpangan ekonomi tak jadi perhatian khusus pemerintah.

Hal itu disampaikan Anies dalam acara Dialog Capres Bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Gedung Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).

Anies mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini timpang terlihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Suara Anies di Jakarta Unggul, Ganjar Kuat di Jawa Tengah

Dalam data yang dipaparkan Anies, Jakarta memiliki PDRB sebesar Rp 1.953 triliun, kemudian Bandung Rp 211 triliun dan Semarang Rp 152 triliun.

Kota besar lainnya seperti medan Rp 165 triliun, Batam Rp 118 triliun, dan Makassar Rp 133 triliun.

Sedangkan kota kecil seperti Tarakan Rp 24 triliun, Kupang Rp 17 triliun, dan Ternate Rp 4 triliun.

"Perekenomian kita yang timpang, ini kenyataan ini. PDRB kita kalau dilihat timpang. Kalau ini tidak dibereskan, saya mau ceritakan peristiwa Balkan," ucap Anies.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen

Anies menyebutkan, peristiwa yang menyebabkan negara Yugoslavia terpecah menjadi tujuh negara ini bukan disebabkan masalah etnis.

Menurut Anies, dari banyak studi, perang itu terjadi karena adanya ketimpangan di berbagai wilayah Yugoslavia.

"Balkan itu mayoritas itu tahunya soal etnik, oh iya, itu di ujung ada etnic cleansing, sebelumnya coba lihat studi-studinya," kata Anies.

"Yang terjadi adalah ketimpangan antarwilayah yang luar biasa di Yugoslavia, itu adalah antara Makedonia, Slovakia, Bosnia, Serbia, itu timpang dibiarkan tidak di-address, itu sama seperti apa? Mengeringkan hutan, tunggu ada puntung rokok jatuh terbakar hutannya," tutur dia.

Baca juga: Apa Penyebab Perpecahan yang Terjadi di Yugoslavia?

Oleh karena itu, Anies menilai harus ada perhatian khusus pemerintah terhadap ketimpangan yang kini terjadi di Indonesia jika ingin negara kesatuan ini tetap utuh.

"Kita Indonesia harus address ini kalau mau tetap satu, utuh kesatuan, ketimpangan ini harus dihentikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com