JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terbaru Litbang Kompas mengukur elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul dengan tingkat keterpilihan 39,3 persen.
Lalu, mengekor di urutan kedua, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan elektabilitas 16,7 persen.
Sementara, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menempati urutan terakhir dengan tingkat elektoral 15,3 persen.
Menurut survei, elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami peningkatan. Sebaliknya, elektoral Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud merosot.
Kendati menurun, basis pendukung Anies dan Ganjar di sejumlah daerah masih kokoh.
Di DKI Jakarta, misalnya, suara Anies-Muhaimin masih lebih unggul dibandingkan Prabowo-Gibran maupun Ganjar-Mahfud, meski mengalami penurunan. Anies, yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mampu menguasai 28,6 persen dukungan pemilih Ibu Kota Negara.
Dukungan terhadap Anies-Muhaimin di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mulai meningkat kendati belum mampu menyaingi perolehan dukungan kedua pasangan capres lainnya.
Pasangan Anies-Muhaimin juga terbilang mampu membayangi capaian Prabowo-Gibran di sejumlah wilayah, seperti kawasan yang berbatasan dengan DKI Jakarta dan sebagian wilayah Banten.
Bahkan, Anies-Muhaimin mampu menguasai sejumlah provinsi di Pulau Sumatera, seperti Aceh dan Sumatera Barat. Padahal, merujuk hasil Pemilu 2019, kedua provinsi tersebut menjadi benteng politik terkuat Prabowo yang saat itu bersaing dengan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Meningkat, Ganjar dan Anies Alami Penurunan
Menurut survei Litbang Kompas, penetrasi politik Prabowo-Gibran lebih banyak dirasakan dampaknya oleh pasangan Ganjar-Mahfud.
Dibandingkan dengan survei periode sebelumnya, nyaris separuh pendukung Ganjar menyusut. Beralihnya dukungan ini tak lepas dari faktor Jokowi yang kini termanifestasikan dalam putranya, Gibran, yang menjadi cawapres Prabowo.
Penurunan suara lebih dari 10 persen terjadi di berbagai kawasan di luar Pulau Jawa, seperti Pulau Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua.
Di sejumlah provinsi di luar Pulau Jawa, penurunan tidak sampai menggerus sebagian besar suara dukungan ke Ganjar-Mahfud. Pemilih pasangan nomor urut 3 itu masih terbilang besar di Sulawesi Utara, Bali, Maluku, dan Kalimantan Barat.
Di Pulau Jawa, yang notabene lumbung suara PDI Perjuangan, capaian Ganjar-Mahfud belum tampak menawan. Penurunan dukungan justru terjadi di setiap provinsi, terutama di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.